3 Alasan Persija Jakarta Harus Gunakan Stadion Patriot Bekasi

Selasa, 18 Oktober 2016 14:15 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Jerry/Indosport
Suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Copyright: © Jerry/Indosport
Suporter Persija Jakarta, The Jakmania.
Dukungan Jakmania

Sebuah klub tanpa suporter seakan tanpa nyawa. Gemuruh dan sorak-sorai dari barisan pendukung setia saat bermain di kandang, seolah menjadi pemain kedua belas bagi sebuah tim, untuk mengintimidasi klub lawan.

Kejadian ini pun tak lepas dari Persija Jakarta. Pada awal kompetisi TSC A ini, Macan Kemayoran selalu didukung puluhan ribu Jakmania saat masih bermain dan menggunakan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sebagai home base.

Hasilnya pun tidaklah buruk. Persija mampu meraup 3 kali kemenangan saat bermain dihadapan pendukung setianya. Bambang Pamungkas menang atas Semen Padang (2-1), Persela Lamongan (2-1) dan PS TNI (1-0).

Ketika Persija pindah ke Stadion Manahan, Solo (karena GBK direnovasi untuk Asian Games 2018), dukungan puluhan ribu penonton yang tadinya selalu membakar semangat pemain pun hilang. Hasilnya bisa dilihat, Persija seolah ditinggalkan Dewi Fortuna dan terus-menerus meraih hasil negatif bahkan sampai tidak pernah menang dalam 14 laga. Sebuah catatan yang tentu mengecewakan untuk tim penuh sejarah seperti Persija.

Kini, Persija mulai bangkit dari keterpurukannya. Macan Kemayoran berhasil menang dalam tiga laga terakhirnya. Laga terakhir kala menghadapi PS TNI menegaskan bahwa Bambang Pamugkas dan kawan-kawan memang membutuhkan dukungan langsung dari Jakmania. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Persija harus tertinggal terlebih dahulu sebelum kemudian bangkit dan membalikkan keadaan melalui gol Greg Nwokolo dan Gunawan Dwi Cahyo.

Pada kesempatan tersebut juga, seisi stadion dipenuhi Jakmania meskipun Persjia saat itu menjalani laga tandang. Hal ini membuat Macan Kemayoran seolah bermain di kandang dan menemukan serpihan yang hilang setelah mereka tergusur dari GBK.

Namun, ada satu hal yang perlu diingat adalah bagaimana Jakmania harus bisa membawa diri dan bersikap dewasa. Hal ini dikarenakan pendukung Persija tersebut dilarang mendukung tim kesayangannya dengan memakai atribut klub.

“Jakmania harus mulai sadar diri, memang yang paling berat adalah (suporter) Persija sendiri tidak beratribut, sehingga tidak tahu ada oknum yang datang nonton dan menciptakan kericuhan. Oleh karenanya saya pikir harus ada semacam kelompok keamanan, yang bisa mengawasi penonton, dengan perbandingan 1:50 sehingga mudah dipantau,” harap Presiden Persija, Ferry Paulus.

“Yang rugi juga adalah klub jagoannya sendiri. Banyak hal yang bisa membuat kerugian mulai dari sisi prestasi, dan finansial karena gak ada sponsor atau ada dan menarik diri, hingga moril pemain juga akan terganggu,” jelas Ferry Paulus secara detail.

994