Jaino Matos tidak dapat menutup rasa kecewanya atas kepemimpinan wasit, Wendy Umar Senoaji. Ia menilai sang pengadil lapangan kurang tegas dan terlihat beberapa kali, seperti memihak tim tuan rumah lewat keputusannya.
Salah satunya adalah saat ia memutuskan untuk memberi hukuman penalti bagi Gresik United (GU) di menit ke-78, Wendy terlihat ragu-ragu mengambil keputusan saat terjadi duel fisik antara Alfonsius Kelvan dengan Ghozali Muharam Siregar.
Begitu juga saat Maycon Rogerio Silva dilanggar oleh pemain bertahan GU dua menit berselang dan wasit tidak mengambil keputusan penalti.
"Saya kecewa dengan wasit! Hal ini harus segera dinilai agar sepakbola kita menjadi lebih baik," keluhnya usai pertandingan.
Duel antara pemain Gresik United (kuning) dengan pemain Persiba Balikpapan (biru-kuning).
Jaino pun kemudian menyindir korps pengadil lapangan hijau itu yang selalu berpihak kepada tim rumah. Bahkan, ia pun menganggap kemenangan GU juga tak lepas dari keberpihakan wasit.
"Makanya saya tidak heran mengapa tim besar seperti Siriwijaya FC, Persib Bandung, hingga Arema Cronus bisa kalah di Gresik, tetapi saya tidak seperti (pelatih) mereka yang menyalahkan wasit ketika timnya kalah. Saya tetap mengkritik wasit agar lebih baik ke depannya," tambahnya.
Meski demikian, ia tetap memuji para pemainnya yang tetap berusaha keras untuk dapat memetik kemenangan atas tim tuan rumah. Gol kemenangan Persiba berhasil diciptakan oleh Hanif Abdurrauf Sjahbandi di menit ke-35 dan Maycon Rogerio Silva Calijuri di menit ke-65.
"Saya salut dengan dedikasi para pemain yang mau berjuang merebut kemenangan atas Gresik United," ujar Jaino Matos.