Critic Sport

Ironi Timnas Indonesia: Ingin Raih Gelar, Namun Jadi 'Musafir' Mencari Lapangan

Jumat, 25 November 2016 15:00 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Galih Prasetyo
© Herry Ibrahim/Indosport
Banyak sisi-sisi lapangan yang terlihat botak di Lapangan C Senayan. Permukaan tanah juga keras dan kerap banjir jika trun hujan. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport
Banyak sisi-sisi lapangan yang terlihat botak di Lapangan C Senayan. Permukaan tanah juga keras dan kerap banjir jika trun hujan.

Timnas Indonesia saat ini tengah berjuang di kancah Piala AFF 2016. Skuat besutan Alfred Riedl itu berusaha membuat sejarah dengan meraih gelar juara untuk pertama kalinya di perhelatan dua tahunan ini.

Ya, Indonesia memang belum pernah berhasil menjadi kampiun dari event sepakbola se-Asia Tenggara ini. Empat kali menapakkan kakinya di babak final, Indonesia selalu takluk dari lawan-lawannya.

Sedikit melupakan akan harapan besar yang digantungkan oleh pundak penggawa Timnas, ada permasalahan klasik yang acapkali muncul di persiapan Timnas untuk berlaga di kompetisi internasional. 

Salah satu masalah klasik yang menghambat adalah minimnya lapangan dengan kualitas mumpuni untuk digunakan Timnas menggelar pemusatan latihan. Timnas pun akhirnya menggelar pemusatan latihan di Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci.

Kondisi lapangan C Senayan yang biasa digunakan oleh Timnas Indonesia melakukan pemusatan latihan.

Riedl yang begitu tegas hanya ingin menggelar latihan di lapangan dengan kualitas bagus. SPH Karawaci menjadi satu opsi yang dipilih oleh pelatih kebangsaan Austria ini.

Melihat kejadian ini, memang lumrah sampaikan kritik tajam kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku induk federasi sepakbola tertinggi di Indonesia. 

INDOSPORT pun mencoba mengkritik PSSI akan permasalahan ini. Berikut penjelasan PSSI akan permasalahan ini:

462