Cerita Kapten Timnas Afghanistan, Terusir dari Negeri Perang Hingga Merantau ke Malang

Sabtu, 7 Januari 2017 15:49 WIB
Editor: Ramadhan
© khaama/afghanistan
Faysal Shayesteh (Timnas Afghanistan) Copyright: © khaama/afghanistan
Faysal Shayesteh (Timnas Afghanistan)

Masa kecil Faysal Shayesteh mungkin tak senyaman bocah-bocah lain di sejumlah negara. Faysal kecil harus melalui terjalnya hidup di bawah bayang-bayang senjata pemusnah massal, sampai hantaman peluru dari serangan udara militer di Afghanistan.

Lahir di Kabul, Afghanistan dan harus menghadapi situasi perang berkepanjangan di masa kecil, memang bukan keinginan Faysal. Ia harus tunduk pada takdir, bahwa ia dan keluarganya tinggal di wilayah konflik besar dan hidup di bawah ancaman kematian.

Faysal kecil bahkan harus mengesampingkan dulu mimpinya untuk bermain sepakbola. Tanah di kota kelahirannya sudah tak aman digunakan untuk berlari mengejar bola, karena di sana dipenuhi peluru dan sewaktu-waktu serangan militer bisa saja datang menyerang.

Namun, harapan Faysal tak pernah putus di tengah jalan. Pria kelahiran 21 Juni 1991 ini terus memupuk angan-angannya untuk tetap bermain sepakbola. Pun meski harus terusir lebih dulu dari kampung halamannya, dan merantau jauh ke negara lain.

Faysal Shayesteh seusai mengikuti sesi latihan bersama skuat utama Arema FC di bawah asuhan Aji Santoso.

INDOSPORT akan mengulas cerita perjuangan Faysal Shayesteh yang harus melalui jalan terjal, hidup di wilayah perang, untuk bisa bermain sepakbola. Hingga akhirnya kini merajut mimpi bersama Arema FC.

1.7K