5 Klub Sepakbola Besar yang Jatuh Bangkrut

Jumat, 27 Januari 2017 18:24 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:
Portsmouth

Klub yang sudah berdiri sejak 118 tahun lalu ini sempat disebut-sebut akan mencetak sejarah baru, sama seperti Leicester City. Namun pada kenyataannya, Portsmouth malah mengalami kebangkrutan dan terdepak hingga bermain di kasta keempat Inggris.

Portsmouth telah memenangkan Liga Divisi Satu Inggris pada 1949 dan 1950. Performa klub mulai menjanjikan saat menjadi juara Piala FA pada 1939 dan 2008. Namun sayang, karena buruknya manajemen dan sistem, klub berjuluk Pompey ini dilaporkan bangkrut dan berhutang sebanyak 137 juta euro, atau hampir sekitar 2 triliun rupiah.

Pada 2007, direktur saat itu, Harry Redknapp membeli tiga pemain dengan total 17 juta pounds (Rp244,4 miliar), seperti yang dilansir Daily Mail. Setahun kemudian, Redknapp menghabiskan 30 juta pounds untuk mendatangkan pemain, di antaranya Jermain Defoe dan Lassana Diarra. Namun pada Januari 2009, kedua pemain itu dijual kembali dan Portsmouth mendapatkan bayaran 35 juta pounds.


Harry Redknapp menjadi Direktur Sepakbola Portsmouth pada 2001.

Bulan Mei 2009, isu kesulitan finansial Portsmouth mulai menguap. Mereka pun terancam masuk zona degradasi. Bulan Oktober, para staf dan pemain dilaporkan belum digaji. Pada Februari 2010, Portsmouth terancam dilikuidasi oleh Dinas Pajak Inggris. Namun Pompey masih bisa berjuang hingga masuk final Piala FA pada saat itu.

Tahun 2012, Portsmouth dilaporkan tak membayar pajak hingga 1,6 juta pounds dan mendapat sanksi pengurangan 10 poin. Di tahun yang sama, mereka didegradasi ke League One.  April 2013, Portsmouth akhirnya didegradasi lagi dan bermain di kasta keempat Inggris, League Two.

553