On This Day

On This Day: Lahirnya Si Bogel Peneror Gawang Lawan

Minggu, 29 Januari 2017 17:00 WIB
Penulis: Rendy Gusti | Editor: Galih Prasetyo
© EVARISTO SA/AFP/Getty Images
Mantan pemain Timnas Brasil, Romario. Copyright: © EVARISTO SA/AFP/Getty Images
Mantan pemain Timnas Brasil, Romario.
Pindah Jalur Menjadi Seorang Politisi

Pada tahun 2010, Romario memutuskan untuk gantung sepatu dan meninggalkan dunia sepakbola. Sebelumnya dirinya sudah pernah menyatakan pensiun di tahun 2008. Ketika itu dirinya masih aktif sebagai pesepakbola di Vasco da Gama yang merangkap sebagai pelatih interim.

"Secara resmi, saya mengumumkan bahwa saya tidak akan bermain sepakbola lagi. Saya berhenti, waktu saya sudah habis di sini," ujarnya kala itu.

Namun pada tahun 2009, ia kembali bermain sebagai pesepakbola di klub America atas permintaan sang Ayah. Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk berhenti di tahun 2010 dan bergabung menjadi seorang politisi di Brasil. Ketika itu, ia menjadi salah satu pejabat tinggi negara di Brasil setelah mendapatkan voting yang cukup banyak. Ia mendapatkan total 146.859 suara, dan menempatkan dirinya sebagai peringkat 6 dengan perolehan suara terbanyak.


Legenda sepakbola Brasil, Romario (kiri) dan Ronaldo (kanan).

Salah satu agenda politik yang pernah ia jalankan adalah ketika berlangsungnya Piala Dunia 2014 di Brasil. Ketika itu, ia mengkritik bahwa salah satu event sepakbola terbesar di dunia tersebut tercoreng dengan banyaknya korupsi dan juga pencucian uang.

Selain itu, dirinya juga memiliki pendapat berbeda dengan mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter. Ia bersama beberapa orang lainnya menyatakan bahwa Piala Dunia 2018 di Rusia tersebut merupakan sesuatu yang dipaksakan. Tempat penyelenggaraan tersebut 'dicuri' dari Inggris dan dijual ke Rusia, dalam sebuah skandal FIFA yang terjadi di tahun 2011 silam.

322