Serie A Italia

Deretan 3 Pesaing Berlusconi Selama Menguasai Milan

Jumat, 14 April 2017 19:16 WIB
Editor: Rendy Gusti
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Getty Images
Silvio Berlusconi, Franco Sensi, Luciano Moggi dan Sergio Cragnotti. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Getty Images
Silvio Berlusconi, Franco Sensi, Luciano Moggi dan Sergio Cragnotti.

Mantan presiden AC Milan, Silvio Berlusconi baru saja mengakhiri kerajaan yang ia bangun selama 31 tahun. Bersama Rossoneri, pria berusia 80 tahun itu telah menyulap tim yang minim gelar juara menjadi kekuatan di liga domestik dan juga Eropa.

Kemarin, Berlusconi akhirnya melepas sebesar 99,93 persen saham yang dimilikinya bersama AC Milan kepada investor China, Rossoneri Sport Investment Lux. Kabarnya, klub berjuluk Il Diavolo itu dijual dengan harga 740 juta euro, atau setara dengan Rp10,4 triliun.

Di bawah kepemimpinan Berlusconi, Milan telah meraih 8 gelar Serie A Italia, 7 gelar Piala Super Italia, 5 gelar Liga Champions dan Piala Super Eropa, 3 gelar Piala Dunia Antarklub, dan 1 Coppa Italia.

Selama periode dirinya menjabat sebagai presiden klub (1986-2017), beberapa tokoh dari klub top di Serie A Italia pernah saling baku hantam terkait kebijakan klub, maupun secara personal. Mereka adalah Sergio Cragnotti (mantan Presiden Lazio), Franco Sensi (mantan Presiden AS Roma), dan Luciano Moggi (mantan Direktur Umum Juventus).

Berikut ini INDOSPORT telah merangkum beberapa kejadian menarik itu, terkait para pesaing berat Silvio Berlusconi selama 31 tahun menguasai AC Milan.

1. Sergio Cragnotti (Lazio)

© Adnkron
Sergio Cragnotti. Copyright: AdnkronSergio Cragnotti.

Sergio Cragnotti pernah menjadi presiden Societa Sportiva Lazio (S.S Lazio) dalam dua periode. Yaitu pada tahun 1992-1994 serta 1998-2003. Dalam periode keduanya menjabat sebagai presiden Lazio, Cragnotti pernah menjadi pesaing berat Silivo Berlusconi dalam urusan transfer pemain.

Ketika AC Milan membeli pemain dengan harga yang cukup mahal, Lazio pun tak ketinggalan untuk membeli pemain bintang dengan harga yang tak kalah mahal.

Mengambil contoh pada bursa transfer musim 1999/00, saat Milan mendatangkan Andriy Shevchenko dari Dynamo Kiev dengan harga 19,5 juta poundsterling (Rp323 miliar), di saat itu pula Lazio mendatangkan Juan Sebastian Veron dari Parma dengan banderol harga yang lebih mahal, yaitu 25,5 juta poundsterling (Rp423 miliar).

2. Franco Sensi (AS Roma)

© AsRomaLive.it
Franco Sensi. Copyright: AsRomaLive.itFranco Sensi.

Dilansir dari buku 'Football Italia: Italian Football in an Age of Globalization', mantan presiden AS Roma, Franco Sensi pernah terlibat kasus penyuapan wasit Serie A Italia di tahun 2000 lalu. Ia diduga menyuap 37 wasit serta kepala wasit dengan memberikan jam Rolex yang disebutnya sebagai 'hadiah Natal'.

Hal tersebut disinyalir agar timnya dapat bersaing dalam perebutan gelar Scudetto yang selama periode tahun 1990-an selalu didominasi oleh Juventus dan juga AC Milan. Dan benar saja, di tahun 2000/01, AS Roma berhasil menjuarai Serie A Italia dengan mengumpulkan 75 poin di akhir musim.

3. Luciano Moggi (Juventus)

© Atomo del Male
Luciano Moggi. Copyright: Atomo del MaleLuciano Moggi.

Luciano Moggi yang saat itu menjabat sebagai direktur umum Juventus merupakan dalang dari skandal Calciopoli, yang menghantui sepakbola Italia di tahun 2006 lalu. Dalam kasus pengaturan skor tersebut, setidaknya 5 klub dipastikan bersalah dan menerima hukuman yang cukup berat.

5 klub tersebut adalah AC Milan, Juventus, Fiorentina, Lazio, dan juga Reggina. Si Nyonya Tua menjadi klub yang dihukum paling berat karena harus didegradasi ke Serie B. Sedangkan AC Milan mendapatkan pengurangan poin serta menjalani satu laga kandang tertutup.

1