Merekam Tapak Jejak Islah The Jakmania dan Bobotoh

Rabu, 2 Agustus 2017 13:16 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:
Islah 11 April 2014 di Bogor

Ada satu pemandangan unik di pelataran Gedung Divia Cita di Mapolres Bogor, Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (11/04/14) siang. Sekolomp orang berbaju bernuansa biru dan kelompok lain yang berbaju oranye nampak berkumpul bersama.

Rupanya saat itu akan berlangsung acara deklarasi damai antara Jakmania dan Viking yang disaksikan langsung oleh Wakapolda Jabar saat itu Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan Wakapolda Metro Jaya saat itu Brigjen Pol Sujarno.

Pihak Jakmania yang saat itu diwakili Ketua Umumnya, Larico Rangamone dan Pihak Viking yang diwakili Ketua Umumnya, Heru Joko sepakat untuk mengakhri perselisihan yang sudah lama terjadi antara kedua kubu suporter tersebut.

Terdapat enam butir dalam deklarasi damai yang sama-sama disepakati keduanya. Secara garis besar kedua pihak sepakat untuk saling menghormati sesama suporter dan siap menerima hukuman apabila terjadi pelanggaran.

Seluruh pihak pun menyambut deklarasi damai yang terjadi antara kedua kelompok suporter tersebut. Sayangnya, kedamaian antara keduanya tidak berlangsung lama.

Belum sepekan dari deklarasi damai tersebut, tepatnya pada Rabu (16/04/14), sebanyak 10 bus yang mengankut Jakmania ke Jepara mendapat intimidasi dari oknum-oknum yang diduga anggota Viking. Mereka melempar batu ke arah bus.

"Kami menyesalkan peristiwa ini. Di tengah perjanjian damai masih ada intimidasi di lapangan," ujar Ketua Umum Jakmania saat itu, Larico Ranggamone seperti dikutip dari Tribun News (16/04/17).

Tidak ingin kalah, Jakmania pun melakukan gerakan menolak penyelenggaraan babak empat besar Indonesia Super League (ISL) 2014 di Jakarta. Hal tersebut lantaran salah satu tim yang bertanding adalah Persib. 

1.1K