3 Kesalahan Neymar Tinggalkan Barcelona demi PSG

Jumat, 4 Agustus 2017 06:30 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Tim/Indosport.com
Tropi Liga Champions dan Liga Europa. Copyright: © Grafis: Tim/Indosport.com
Tropi Liga Champions dan Liga Europa.
Peluang Juara Eropa Kecil

Kompetisi musim 2014/15 bisa dikatakan menjadi masa paling indah bagi Neymar selama menggunakan jersey Barcelona. Tidak hanya meraih gelar juara La Liga Spanyol pertamanya, tapi ia juga merasakan menganggkat trofi Liga Champions, gelar juara tertinggi antara klub-klub top Eropa.

Sayangnya, harapannya untuk mengulang momen tersebut bisa jadi tidak akan terjadi lagi dengan keputusannya yang memilih menerima pinangan PSG dan meninggalkan Barcelona.

© gettyimages
Caption Copyright: gettyimagesNeynmar saat menggenggam trofi Liga Champions bersama Messi dan Suarez.

Bukan tanpa sebab asumsi tersebut muncul. Pasalnya, klub yang kini dibesut Unai Emery itu punya catatan yang kurang impresif selama mengarungi derasnya persaingan di Liga Champions.

Ya, sejak berdiri pada 12 Agustus 1970 silam, PSG tercatat sama sekali belum pernah merebut gelar juara. Jangankan gelar juara, untuk bisa tampil di partai final saja mereka selalu menemui jalan buntu.

© Aurelien Meunier/Getty Images
PSG. Copyright: Aurelien Meunier/Getty ImagesSepanjang sejarah klub, PSG sama sekali belum pernah melangkah ke final Liga Champions.

Bahkan, ketika diperkuat empat musim oleh penyerang haus gol sekelas Zlatan Ibrahimovic saja, PSG nyatanya belum mampu berbuat banyak di pentas Liga Champions. Prestasi terbaik mereka selama lima tahun terakhir adalah tiga kali mencapai babak perempatfinal.

3.7K