Tak Mau Kejadian Patriot Terulang, PSSI Pererat Hubungan dengan Kepolisian

Selasa, 5 September 2017 21:34 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Galih Prasetyo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sekretaris Jenderal PSS, Ratu Tisha. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sekretaris Jenderal PSS, Ratu Tisha.

Induk federasi sepakbola Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tampaknya belajar betul akan kejadian pilu di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.

PSSI tak ingin kembali ada korban jiwa berjatuhan. Seperti diketahui awan hitam merundung sepakbola Indonesia. Bagaimana tidak, kembali satu suporter harus meregang nyawa.

Catur Juliantono meregang nyawa saat menyaksikan laga uji coba melawan Fiji beberapa waktu lalu. Catur terkena petasan nyasar yang dinyalakan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Atas insiden ini PSSI pun mengaku akan menjaga keamanan lebih ketat. Namun PSSI tak bisa bergerak sendiri, mereka akan mengajak pihak kepolisian menjaga pengamanan di pertandingan sepakbola.

"Itu yang kami bicarakan bersama dengan pihak kepolisian. Yang kedua kami akan melakukan edukasi road show, tapi hasilnya itu tidak bisa besok. kami harus bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menunjukkan perilaku yang baik bagaimana menjadi seorang suporter," ucap Sekjen PSSI, Rati Tisha Destria di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa (05/09/17).

© YouTube
Arah roket flare yang menimpa Catur Yulianto, suporter Timnas yang tewas. Copyright: YouTubeArah roket flare yang menimpa Catur Yulianto, suporter Timnas yang tewas.

Tisha sendiri menjabarkan bahwa dalam kasus kemarin PSSI sudah bertindak sesuai peraturan. Namun dia tidak menyangka kejadian teraebut masih terjadi.

"Saya ingin yakinkan kepada semua bahwa PSSI on the right track, bukan berarti caranya salah, atau apanya kurang, tapi kita perlu meng-create oppurtinity itu," tutup Tisha.

© INDOSPORT/Petrus Manus Da Yerimon
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. Copyright: INDOSPORT/Petrus Manus Da YerimonSekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.