Liga 2 Indonesia

Gagal Dapat Izin, Persis Solo dan PSS Sleman Terancam Gagal 'Perang' Koreografi

Jumat, 22 September 2017 14:43 WIB
Kontributor: Ghozi El Fitra | Editor: Rizky Pratama Putra
© Arief Setiadi/INDOSPORT
Suporter PSS Sleman. Copyright: © Arief Setiadi/INDOSPORT
Suporter PSS Sleman.

Adu kreativitas yang akan dilakukan oleh suporter Persis Solo dan PSS Sleman dalam babak 16 besar Liga 2 sepertinya batal dilakukan. Pasalnya sampai saat ini, Polda Jawa Tengah masih melarang suporter PSS Sleman untuk bertandang ke wilayah Jawa Tengah.

Kedua suporter rencananya bakal bertemu dan beradu kreativitas saat kedua tim bermain pada lanjtan babak 16 besar Liga 2, Minggu (24/09/17) mendatang. Akan tetapi, surat larangan dari Polda Jateng membuat rencana itu hanyalah tinggal angan-angan belaka.

© Arief Setiadi/INDOSPORT
Koreografi dari fans Persis Solo. Copyright: Arief Setiadi/INDOSPORTKoreografi dari fans Persis Solo.

Larangan Polda Jateng yang tertuang dalam surat bernomor B/6858/VII/2017/JTG tertanggal 26 Juli 2017, masih berlaku hingga saat ini. Surat larangan tersebut kala itu, dikeluarkan karena adanya korban meninggal akibat bentrok dengan suporter PSS Sleman di wilayah Kabupaten Temanggung.

Dengan adanya larangan tersebut, maka secara otomatis suporter PSS Sleman baik dari Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania tidak diperbolehkan hadir di Stadion Manahan, Kota Solo untuk mendukung tim kesayangnya. Dengan kata lain adu kreativitas, yang sebelumnya digadang-gadang oleh para pecinta sepakbola di seluruh Indonesia, batal dilakukan.

Padahal, jika adu kreativitas itu bisa terlaksana, pastinya akan menyuguhkan tontonan yang sangat menarik. Apalagi suporter dari kedua tim tersebut sering menunjukkan kreativitasnya dengan mempertontonkan koreografi tertentu saat tim mereka bertanding. 

© Arief Setiadi/INDOSPORT
Koreografi dari fans PSS Sleman. Copyright: Arief Setiadi/INDOSPORTKoreografi dari fans PSS Sleman.

Tidak jarang, koreo yang mereka tampilkan merupakan salah satu yang terbaik di kancah persepakbolaan nasional. Wakil ketua Pasoepati, Ginda Ferachtriawan mengatakan selain sebagai ajang adu kreativitas pertemuan kedua tim tersebut juga digadang-gadang sebagai ajang silaturahmi antar suporter. 

"Rivalitas memang bumbu dalam sepakbola tapi di luar lapangan kita tetap saudara dan kita akan beradu kreativitas bersama dengan suporter PSS baik dari BCS maupun Slemania," ucapnya.

Momen babak 16 besar tersebut sedianya digunakan sebagai pemersatu setelah adanya gesekan. Apalagi kedua tim baru bertemu kembali setelah  pertandingan terakhir beberapa tahun yang lalu