Liga 1

Hibur Anak-anak di Pengungsian, Ini yang Dilakukan Pemain Bali United

Selasa, 3 Oktober 2017 19:17 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
 Copyright:

Tim Bali United akhirnya menuntaskan niat untuk berbagi dengan para pengungsi Gunung Agung yang kini berstatus awas. Pada Senin (02/10/17) sore, para pemain, tim pelatih, ofisial serta para sponsor dilaporkan hadir langsung ke salah satu lokasi pengungsian di GOR Suweca Pura, Klungkung. 

Dalam kegiatan tersebut rombongan tim Bali United bukan hanya menyumbangkan logistik dan juga merchandise, namun juga memberikan dukungan moril khususnya untuk anak-anak yang ada di pengungsian. Para pemain seperti Nick van der Velden,  Syakir Sulaiman dan lainnya menyempatkan diri bermain sepakbola di lapangan yang ada di sekitaran tempat pengungsian.

Selain itu, skuat Serdadu Tridatu juga berusaha menghibur atau sekedar berbincang-bincang dengan para pengungsi.

Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro mengaku sangat tersentuh saat datang dan melihat langsung kondisi para pengungsi. Ia mendoakan agar bencana itu bisa segera berakhir agar masyarakat yang terkena dampaknya bisa kembali beraktifitas seperti biasa.

"Pastinya saya pribadi sangat sedih melihat kondisi para pengungsi saat ini. Selain kondisi mereka, saya juga khawatir dengan kondisi pekerjaan mereka yang tidak bisa berjalan seperti biasa. Tadi saya sempat berbincang dengan mereka yang bermata pencaharian sebagai peternak," ujar Coach Widodo dilansir dari laman resmi klub.

"Tentu kami berdoa agar musibah ini cepat berlalu agar para pengungsi juga bisa cepat kembali menjalani aktifitasnya masing-masing seperti biasa lagi," sambung mantan pelatih Sriwijaya FC itu.

Sementara itu, asisten pelatih Bali United, Made Pasek Wijaya mengaku sangat sedih melihat saudara-saudaranya harus mengalami kondisi seperti sekarang. Keadaan Gunung Agung yang terus menunjukkan geliat akan meletus membuat Made Pasek Wijaya teringat akan apa yang dialami ayahnya di tahun 1963 lalu.

"Ya, sebagai orang Karangasem, tentunya saya sedih dengan kondisi para pengungsi saat ini. Saya teringat cerita saat Gunung Agung meletus di tahun 1963 yang memakan korban sangat banyak dan membuat ayah saya mengungsi sampai ke Lombok hingga dua tahun," ujar Pasek Wijaya.

Made Pasek Wijaya mengaku cukup intens mengikuti perkembangan Gunung Agung di kampung halamannya. Ia  berharap kondisi Gunung Agung semakin membaik dari hari ke hari.

Tim Bali United sejatinya beruntung lantaran dampak kondisi Gunung Agung tidak sampai mengganggu aktivitas latihan tim. Lokasi Gunung Agung dengan homebase Bali United, Stadion I Wayan Kapten Dipta, Gianyar, memang berjarak cukup jauh. Sekitar 43 kilo meter, yang membuat Fadil Sausu dan kolega berada pada zona nyaman dampak kemungkinan erupsinya Gunung Agung.

"Untuk sementara ini kita tidak terpengaruh apa-apa, dan memang mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Kita berdoa saja. Latihan seperti biasa," tutup Widodo.

413