Soal Insiden Bonek vs PSHT, Bonek Cantik: Jangan Cepat Darah Tinggi

Jumat, 6 Oktober 2017 10:59 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© Koleksi pribadi Isabella Angelita.
Isabella Angelita saat menonton laga Persebaya Surabaya. Copyright: © Koleksi pribadi Isabella Angelita.
Isabella Angelita saat menonton laga Persebaya Surabaya.

Dalam kurang dari satu minggu, terjadi insiden tak mengenakkan yang melibatkan suporter setia Persebaya Surabaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bonek. Insiden pertama terjadi di Gresik, pada Minggu, 01 September 2017 lalu yang melibatkan Bonek dengan anggota dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Akibat insiden ini dua anggota PSHT merenggang nyawa. Insiden kedua terjadi di Jember saat Persebaya melakoni laga melawan Persigo Semeru pada Rabu 04 September 2017 lalu dalam lanjutan babak 16 besar Liga 2. Menyikapi insiden ini, salah seorang Bonek yang juga mahasisiwi Indonesia di Jerman mengatakan untuk semua pihak agar bisa menahan emosi. 

"Ini bisa saja tidak terjadi, kalau kedua belah pihak sama-sama meredam tensi-nya, tidak usah kepancing emosinya. Jangan seperti orang darah tinggi. Ke dokter itu mahal. Tahan, redam emosinya," kata Isabella saat dihubungin INDOSPORT, Jumat (06/10/17). 

© Prima Pribadi/INDOSPORT
Caption Copyright: Prima Pribadi/INDOSPORTPendukung Persebaya Surabaya, Bonek.

Ditambahkan Isabella seharusnya insiden ini tidak terjadi tapi hanya karena saling tensi tinggi akhirnya masalahnya jadi panjang serta melibatkan orang banyak. 

"Tahan emosi, tahan emosi. Ini masalah simple yang harusnya tidak diperbesar," kata Isabella. 

© Koleksi pribadi Isabella Angelita.
Isabella Angelita saat menonton laga Persebaya Surabaya. Copyright: Koleksi pribadi Isabella Angelita.Isabella Angelita saat menonton laga Persebaya Surabaya.

Sekedar informasi, update terbaru soal insiden di Gresik akhir pekan lalu, Polisi resort kota besar (Polrestabes) Surabaya akhirnya berhasil menangkap dua pelaku pemicu bentrokan berdarah tersebut pada Kamis (05/10/17) kemarin. Penangkap dua oknum Bonek ini dipimpin oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal.

Polisi menunjukkan berbagai barang bukti seperti gambar kejadian, data kesaksian, hingga sejumlah bambu. Bukti foto dan pakaian tersebut kemudian dicocokkan dengan foto mereka saat melakukan pengeroyokan.

833