Liga 2 Indonesia

Antar ke Babak 8 Besar, Pelatih Persis Solo Malah Celaka

Sabtu, 7 Oktober 2017 04:33 WIB
Kontributor: Ghozi El Fitra | Editor: Rizky Pratama Putra
© INDOSPORT/Ghozi El Fitra
Widyantoro mengaku kecewa dengan sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepadanya. Copyright: © INDOSPORT/Ghozi El Fitra
Widyantoro mengaku kecewa dengan sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepadanya.

Kenyataan pahit harus dialami tim Persis Solo. Pasalnya tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut harus dijatuhi hukuman berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Hukuman berat itu dijatuhkan kepada pelatih Persis Solo, Widyantoro. Pelatih yang akrab disapa Wiwid tersebut dilarang mendampingi anak asuhnya selama 12 bulan dan denda sebesar Rp100 juta.

© INDOSPORT/Ghozi El Fitra
Widyantoro harus mendapatkan sanksi larangan tampil selama 12 bulan dan denda Rp100 juta. Copyright: INDOSPORT/Ghozi El FitraWidyantoro harus mendapatkan sanksi larangan tampil selama 12 bulan dan denda Rp100 juta.

Sanksi berat itu dijatuhkan oleh Komdis, karena Widyantoro dinilai telah menendang wasit saat laga antara  Persis Solo Melawan Cilegon United di babak 16 besar. Salinan putusan Komdis itu diterima oleh Manajemen Persis Solo, pada Jumat (06/10/17) pagi. 

© Ghozi El Fitra/INDOSPORT
Persis Solo saat laga melawan PSPS Riau. Copyright: Ghozi El Fitra/INDOSPORTPersis Solo saat laga melawan PSPS Riau.

Kepada INDOSPORT, Wiwid mengaku kecewa dengan sanksi yang diberikan kepada dirinya. Dengan sanksi tersebut otomatis dia tidak bisa mendampingi M Wahyu dan kawan-kawan bertanding di babak 8 besar.

"Ya ada rasa kecewa karena sanksi yang begitu berat, apalagi ke depan anak-anak bakal melakoni laga berat di babak delapan besar," ucapnya.

Sanksi diterima hanya  beberapa jam saja sebelum Persis Solo melakoni pertandingan berat melawan PSPS Riau di Stadion Manahan, Kota Solo, Jumat (06/10/17) sore.

Dia juga mengaku tidak habis pikir bisa mendapatkan sanksi seperti itu. Padahal dirinya hanya melakukan protes kepada wasit yang kala itu kepemimpinannya kurang baik dan terkesan berat sebelah.

 

492