Peluit Panjang Ditiup, Beberapa Pemain Persela Menangis

Minggu, 15 Oktober 2017 19:44 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT/Ian Setiawan
Suasana pasca pertandingan Persela vs Semen Padang usai. Copyright: © INDOSPORT/Ian Setiawan
Suasana pasca pertandingan Persela vs Semen Padang usai.

Sepakbola Indonesia kembali dirundung duka. Choirul Huda secara resmi dinyatakan meninggal dunia, sesaat setelah Persela Lamongan memastikan kemenangan 2-0 atas Semen Padang, sore tadi.

Kabar meninggalnya penjaga gawang paling senior di skuat Persela itu pun baru menyebar sekira pukul 6 sore, pasca Adzan Maghrib di Wilayah Lamongan. Kapten Persela itu menghembuskan nafas panjang di umurnya yang telah menginjak 38 tahun, setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soegiri Lamongan.

Tanda-tanda semakin memburuknya kondisi Choirul sebenarnya sudah mulai tercium sesaat Wasit Toriq Alkatiri meniup peluit panjang tanda pertandingan antara Persela kontra Semen Padang usai.

Seperti pengamatan INDOSPORT, seisi bench Persela berdiri di pinggir lapangan dan beberapa pemain terlihat menangis tersedu-sedu. Tim Semen Padang pun tampak bersimpati dengan menghampiri bench Persela untuk menantikan kabar terbaru terkait kondisi Choirul Huda.

Ribuan suporter baik LA Mania maupun Curva Boys yang menyesaki Stadion Gelora Surajaya, lalu meneriakkan nama Huda, dan bergemuruh untuk mengetahui kondisi penjaga gawang kesayangan mereka.

"Untuk ketenangan semua, bahwa saat ini kondisi Choirul Huda saat ini kritis, dan masih dirawat di rumah sakit," bilang MC pertandingan melalui pengeras suaranya.

"Mari kita doakan bersama-sama untuk kesehatan Huda agar segera pulih," imbuh sang MC.

Setelah itu, para pemain Persela maupun Semen Padang sama-sama meninggalkan lapangan menuju ruang ganti untuk bersiap menghadiri sesi konferensi pers.

"Saya tidak bisa memastikan kondisi Choirul Huda seperti apa sekarang. Yang jelas, kami semua sedih dan berharap dia segera baik," kata sang pelatih, Aji Santoso.

Tak kurang satu jam kemudian, publik sepakbola Lamongan pun mengetahui kabar meninggalnya pemain yang juga Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kabupaten Lamongan tersebut.

7.3K