Cerita Hijabers Alfina Fanni, Putri Cantik Manajer MU yang Benci Kerusuhan Suporter

Rabu, 18 Oktober 2017 13:14 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Herry Ibrahim
© Allfina Taswirul Fanni
Alfina Taswirul Fanni. Copyright: © Allfina Taswirul Fanni
Alfina Taswirul Fanni.

Manajer Madura United, Haruna Soemitro ternyata memiliki putri berparas cantik yang bernama Alfina Taswirul Fanni. Serupa dengan sosok ayahnya, perempuan berusia 24 tahun tersebut juga memiliki peranan penting dalam manajemen Laskar Sapeh Kerrab, julukan Madura United.

Fina, karib dia disapa, saat ini menjabat sebagai bendahara tim Madura United. Mojang kelahiran Jombang, Jawa Timur, 2 Juni 1993 tersebut tidak pernah menyangka bakal berkecimpung di dunia si kulit bundar mengikuti jejak orang tua laki-lakinya.

© Allfina Taswirul Fanni
Allfina Taswirul Fanni. Copyright: Allfina Taswirul FanniAlfina Taswirul Fanni.

Perempuan yang mengenakan jilbab tersebut lalu berbagi kisah mengenai asal-muasalnya terjerumus sebagai lakon sepakbola nasional. Anak pertama dari lima bersaudara tersebut mengaku terlahir seperti anak perempuan normal seperti biasanya. Yaitu, tidak menggemari olahraga si kulit bundar.

“Awal mula itu aku gak begitu senang sama dunia sepakbola. Namanya juga cewek tapi di rumah itu pembahasan setiap hari ya sepakbola. Terus sering diajak ngobrol sama ayah tentang sepakbola Indonesia. Jadinya, ya mau gak mau juga suka,” ujar Fina membuka pembicaraan saat dihubungi INDOSPORT.

“Sampai pada akhirnya ayah jadi Manajer Madura United. Terus dipaksa untuk jualan tiket. Kata ayah biar aku tahu bagaimana susahnya tim cari pemasukan dan sulitnya mencari uang. Nah, dari situ mulai senang sama seluk-beluk sepakbola,” katanya menambahkan.

© Allfina Taswirul Fanni
Allfina Taswirul Fanni. Copyright: Allfina Taswirul FanniAlfina Taswirul Fanni.

Seiring berjalannya waktu, Fina mulai menikmati perannya sebagai bendahara tim. Padahal sebelumnya, Alumnus Universitas Airlangga, Surabaya tersebut hanya diberikan mandat sebagai penjual tiket pertandingan setiap partai kandang Laskar Sapeh Kerrab.

“Lama kelamaan sama ayah disuruh menyusun keuangan dan lain-lain tanpa melepas urusan tiketing. Dari sini, aku bisa kumpul sama orang-orang baru yang belum pernah aku kenal sebelumnya ditambah mayoritas laki-laki. Bahkan, aku jadi satu-satunya perempuan yang menjadi pengurus di Madura United,” Jelas Fina.

Masuk ke dalam susunan pengurus membuat Fina senang bukan kepalang. Apa sebab? Perempuan yang hobi travelling tersebut sering diajak melancong ke stadion-stadion di seluruh pelosok nusantara dan bertemu beragam tingkah suporter.

“Ketemu sama suporter lucu-lucu plus yang jahil semua jadi pengalaman baru. Yang paling favorit itu bisa jalan-jalan keliling Indonesia dan datengin stadion-stadion mulai dari yang jelek sampai bagus,” papar Fina yang juga bermimpi mengelilingi dunia hanya untuk berkunjung ke stadion sepakbola.

© Allfina Taswirul Fanni
Kiri-kanan: Dane Milovanovic, Fabiano Da Rosa Beltrame, dan Thiago Furtuoso Dos Santos. Copyright: Allfina Taswirul FanniKiri-kanan: Dane Milovanovic, Fabiano Da Rosa Beltrame, dan Thiago Furtuoso Dos Santos.

Tidak melulu pengalaman yang berbunga-bunga, Fina juga beberapa kali merasakan kesedihan setelah berkecimpung di dunia bal-balan Indonesia. Bahkan, perempuan yang mengaku belum menikah tersebut sempat ‘baper’ atau terbawa perasaan usai ayahnya mendapat perlakuan negatif di dunia maya.

“Namanya juga masih anaknya ayah, paling sebal dan baper kalau ayah dicaci maki orang tanpa tahu masalah sebenarnya bagaimana. Tapi ayahku selalu mengingatkan kalau orang seperti itu hanya berani di media sosial saja. Tapi kalau bertemu langsung tidak ada. Jadinya cuek saja,” urai perempuan lulusan sarjana ekonomi tersebut.

“Sebal juga kalau ada suporter yang pada bikin rusuh. Mereka gak tahu ruginya tim seperti apa kalau mereka rusuh. Apalagi suporter yang lempar-lempar pagar tidak mau beli tiket padahal mereka mampu beli. Terus timnya kalah, mereka bikin rusuh,” tutup Fina.

1.9K