Bukti Subjektif yang Membuat Penghargaan The Best FIFA Tak Pantas

Selasa, 24 Oktober 2017 14:49 WIB
Penulis: Juni Adi | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT
Aktor Inggris Idris Elba, melakukan berpose untuk foto selfie bersama para pemain terbaik dunia yang hadir di acara FIFA Football Award 2017. Copyright: © INDOSPORT
Aktor Inggris Idris Elba, melakukan berpose untuk foto selfie bersama para pemain terbaik dunia yang hadir di acara FIFA Football Award 2017.

Federasi sepakbola dunia, FIFA telah resmi mengumumkan pemain terbaik di dunia dalam bentuk penghargaan The Best FIFA Football Awards 2017 di London, pada Senin (23/10/17) malam waktu setempat.

Megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo keluar sebagai pemenang penghargaan kategori pesepakbola terbaik pria. Ini adalah penghargaan kedua Ronaldo secara berturut-turut setelah sebelumnya di awal tahun ini juga ia memenangkan penghargaan tersebut.

Dilansir dari Sportskeeda, metode pemilihan pemain terbaik dunia ditentukan dalam dua metode. Cara pertama dilakukan berdasarkan voting kapten dan pelatih Timnas di seluruh dunia untuk tiga pemain terbaik versi mereka.

Metode itu bakal 50 persen menentukan pemain yang berhak menyandang nama sebagai yang terbaik di dunia versi FIFA. Sedangkan 50 persen lagi akan ditentukan pada tahap berikutnya, yakni pemilihan dari para fans sepakbola dan 200 perwakilan media yang diseleksi dari seluruh dunia. 

Meski FIFA telah merubah format voting untuk menentukan pemain terbaik. Namun. hasil penghargaan tersebut dinilai tidak fair dan terlalu subjektif.

Hal tersebut terbukti dalam rilis akhir hasil voting dari kapten Timnas di seluruh dunia. Hasilnya, beberapa pemain memilih rekan senegaranya dan juga setimnya di klub. Hal tersebut membuat muncul pro dan kontra. Sehingga pemain bintang yang layak menjadi pemain terbaik tidak bisa memenangkan penghargaan ini.

© sportskeeda.com
Ronaldo, Neymar dan Messi di penghargaan FIFA The Best 2017. Copyright: sportskeeda.comRonaldo, Neymar dan Messi di penghargaan FIFA The Best 2017.

Beberapa contohnya adalah Lionel Messi yang memilih para pemain Barcelona. Sedangkan, Ronaldo memilih seluruh pemain Real Madrid. Selain itu, Manuel Neuer memilih rekan senegaranya, yakni Toni Kroos.

Penghargaan pemain terbaik FIFA memang selalu menjadi pro kontra, karena disinyalir dilakukan dengan sebuah kecurangan. Seperti diketahui, pada tahun 2016 lalu hasil voting penghargaan ini diduga telah bocor ke publik dengan nama Ronaldo yang memenangkannya, sebelum FIFA mengumumkannya secara resmi. 

Berikut hasil akhir voting para kapten timnas:

Argentina (Lionel Messi): Luis Suarez, Andres Iniesta, Neymar

Belgium (Eden Hazard): N'Golo Kante, Ronaldo, Luka Modric

Bosnia & Herzegovina (Edin Dzeko): Ronaldo, Gianluigi Buffon, Messi

Brazil (Dani Alves): Neymar, Messi, Ronaldo

Colombia (James Rodriguez): Ronaldo, Sergio Ramos, Robert Lewandowski

England (Jordan Henderson): Ronaldo, Messi, Suarez

France (Hugo Lloris): Ronaldo, Ramos, Harry Kane

Germany (Manuel Neuer): Kroos, Lewandowski, Arturo Vidal

Indonesia (Boaz Solossa): Ronaldo, Neymar, Sergio Ramos

Italy (Gianluigi Buffon): Ronaldo, Paulo Dybala, Modric

Netherlands (Arjen Robben): Ronaldo, Ramos, Marcelo

Poland (Robert Lewandowski): Neuer, Vidal, Ronaldo

Portugal (Cristiano Ronaldo): Modric, Ramos, Marcelo

Spain (Sergio Ramos): Ronaldo, Messi, Modric

Uruguay (Diego Godin): Suarez, Antoine Griezmann, Messi

USA (Michael Bradley): Ronaldo, Ramos, Messi

1.2K