Fans Lazio Berulah, Seluruh Laga Liga Italia Wajib Ikuti Aturan Baru

Rabu, 25 Oktober 2017 04:21 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© EPA
Presiden Lazio, Claudio Lotito, mengunjungi sinagoga di Roma. Copyright: © EPA
Presiden Lazio, Claudio Lotito, mengunjungi sinagoga di Roma.

Para suporter Lazio membuat ulah yang berbau rasisme kala laga menjamu Cagliari di Stadio Olimpico, Roma, Minggu (22/10/17) silam. Para suporter tersebut menempelkan stiker bergambar korban holocaust Nazi paling terkenal, Anne Frank, yang memakai jersey AS Roma, lengkap dengan kata-kata tak pantas.

Rivalitas Lazio dan Roma yang kebetulan berbagi stadion yang sama, memang panas di antara para ultrasnya. Para suporter Lazio yang terkenal kerap menyanyikan yel-yel berlirik rasis, meninggalkan stiker-stiker tersebut di stadion dan membuat grafiti bernada anti Semitis seperti "fans Roma adalah orang-orang Yahudi".

Kelakuan para ultras itu pun membuat gerah sang presiden klub, Claudio Lotito. Ia lantas mengunjungi sebuah sinagoga di Roma dengan membawa karangan bunga sebagai tanda penghormatan kepada para korban holocaust.

"Saya di sini untuk mengungkapkan rasa tak suka kami terhadap aksi xenofobia, rasisme, dan anti Semitisme," tutur Lotito sebagaimana dikutip La Repubblica.

© World Children Prize
Anne Frank, korban holocaust paling terkenal. Copyright: World Children PrizeAnne Frank, korban holocaust paling terkenal.

Atas dasar insiden ini, Federasi Sepakbola Italia (FIGC) akhirnya memutuskan untuk membuat peraturan baru di semua laga Serie A dan di kompetisi kasta lainnya yang berlangsung pekan ini.

FIGC mewajibkan sejumlah kutipan dari buku The Diary of Anne Frank untuk dibacakan sebelum laga dimulai. Para kapten tim pun harus bertukar buku The Diary of Anne Frank dan If This Is A Man karangan Primo Levi sebelum kick off dan nantinya buku-buku tersebut akan disumbangkan untuk anak-anak.

Karangan bunga peringatan juga akan dibawa ke lapangan sebelum mengheningkan cipta diadakan.

"Serie A selalu mengutuk segala bentuk rasisme atau intoleransi. Sangat menyedihkan harus menunjukkan kebodohan minoritas fans yang merusak citra semua sepakbola Italia," bunyi kutipan resmi dari FIGC.

143