Striker andalan Bhayangkara FC Ilija Spasojevic yang baru saja resmi menjadi WNI mengawali karir sepakbolanya di Benua Biru Eropa. Tercatat sudah 7 tim yang ia bela sejak ia mengawali karier pada tahun 2004 dan Trikala FC menjadi klub terakhir yang dibela Spasojevic sebelum memutuskan untuk berlabuh di Indonesia.
Trikala FC atau yang dalam bahasa Yunani bernama Athlitikos Omilos Trikalon merupakan sebuah klub asal Kota Trikala, Yunani Tengah. Klub ini berdiri pada 11 Juli 1963. Bermarkas di stadion Trikala yang berkapasitas 15.000 penonton.
Trikala FC, klub Yunani yang dibela Spasojevic sebelum ke IndonesiaBuat para pembaca yang belum familiar dengan nama Trikala FC. Berikut ini INDOSPORT telah merangkum beberapa fakta klub asal Yunani tersebut.
Merger dari dua tim
Klub ini didirikan pada tahun 1963 atau 54 tahun yang lalu. Berasal dari dua buah tim rival yaitu Achilleas of Trikala dan A.E.T. Penggabungan kedua klub sekota ini memberikan harapan baru bagi para penggemar dan penduduk kota, karena kedua klub tersebut merupakan dua klub terbaik di Kota Trikala.
Penggabungan kedua klub tersebut membuahkan hasil, setahun setelah klub didirikan klub ini mampu meraih promosi ke Divisi Satu Liga Yunani atau yang biasa disebut Alpha Ethniki (sejak 2006 menjadi Liga Super Yunani).
Berulang kali naik turun kasta
Mengawali petualangan di Liga Yunani pada tahun 1963 di kasta kedua Betha Ethniki. Trikala mampu finish sebagai juara dan promosi ke Divisi Satu Liga Yunani (alpha Ethniki). Selanjutnya selama 3 musim mereka berada di Divisi Satu. Namun pada tahun 1967 Trikala harus terdegrasi lagi ke Divisi Dua. Namun tak butuh waktu lama musim berikutnya mereka kembali promosi ke Divisi Satu setelah menjuarai Divisi Dua pada tahun 1968.
Setelah menjuarai Divisi Dua pada tahun 1971, Trikala menikmati dua tahun di kompetisi kasta tertinggi Yunani sebelum pada akhirnya terdegradasi tahun 1973. Selanjutnya selama 10 tahun dihabiskan Trikala Fc berada di Divisi Dua, hingga akhirnya pada tahun 1983 klub ini harus terlempar ke kasta ketiga Gamma Ethniki. Selanjutnya selama 7 tahun mereka berada di Divisi Tiga dan baru pada tahun 1995 mereka kembali promosi ke Divisi Dua.
Spasojevic membela klub Yunani, Trikala FC, sebelum ke IndonesiaSampai akhirnya pada tahun 1999 Trikala mampu menjuarai kembali Divisi Dua dan promosi ke Divisi Satu setelah absen selama 27 tahun. Sebelum akhirnya pada tahun 2003 mereka harus menerima kenyataan pahit terbuang ke Divisi Empat pada tahun 2003.
Ilija Spasojevic saat menunjukan paspor Indonesia.Gagal tampil di Liga Super Yunani
Liga Super Yunani merupakan kasta tertinggi di Yunani yang dibetnuk tahun 2006. Sebelumnya kompetisi ini bernama Divisi Satu atau Alpha Ethniki. Setelah berjuang dan melakukan perombakan tim serta membeli pemain-pemain bagus pada tahun 2010 Trikala mampu finish di posisi empat Football Laegue (Divisi Dua).
Atas posisinya itu Trikala FC mendapatkan kesempatan promosi ke Liga Super Yunani melalui play-off. Namun nasib berkata lain Trikala akhirnya gagal tampil di play-off setelah dinyatakan memiliki masalah finansial. Trikala harus menelan pil pahit setelah dinyatakan harus turun ke Divisi Empat Liga Yunani (Delta Ethniki).
Bahkan setelah investigasi lanjutan terungkap lebih jauh masalah hutang dan finansial klub tersebut. Akhirnya Trikala harus didiskualifikasi dari Delta Ethniki dan dinyatakan sebagai klub non-liga.
Diselamatkan pendukung setia
Para fans setia Trikala yang marah atas ketidakbecusan manajemen tim mengambil langkah tegas. Pada tahun 2012 suporter resmi Trikala yang bernama Sakafliades mengambil alih pengelolaan klub.
Selanjutnya pengambilalihan ini menjadi kelahiran kembali bagi Trikala FC. Pada musim 2013-2014 Trikala sudah bisa merasakan kembali kompetisi resmi Liga Yunani. Dan kini akhirnya mampu berada di Football League (Divisi Dua) dan pada musim 2016-2017 finish di posisi lima klasemen.