Liga 1

Jebolan Ajax Turut Bersimpati Soal Gol Persib yang Dianulir

Senin, 6 November 2017 17:21 WIB
Kontributor: Basri | Editor: Joko Sedayu
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Gol penyerang Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel, ke gawang Persija Jakarta dianulir oleh wasit asal Australia, Shaun Evans. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Gol penyerang Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel, ke gawang Persija Jakarta dianulir oleh wasit asal Australia, Shaun Evans.

Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, yang merupakan jebolan akademi Ajax Amsterdam, turut angkat bicara soal insiden yang menerpa Persib Bandung. Namun Alberts tak ingin membahas masalah walk out (WO) yang ditujukkan ke kubu Maung Bandung, melainkan gol Ezechiel N'Douassel yang dianulir.

Gol penyerang Persib asal Chad itu sukses menceploskan bola ke gawang Persija pada menit ke-27. Sundulan N'Douassel tak bisa dihalau kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa. Sayang gol tersebut dianulir oleh wasit asal Australia, Shaun Evans, meski pada tayangan ulang bola jelas sudah melewati garis gawang dan menggetarkan jaring.

Lalu, mengapa Alberts turut bersimpati dengan dianulirnya gol N'Douassel?

© Tribun Solo
Suasana laga Persija vs Persib. Copyright: Tribun SoloSuasana laga Persija vs Persib di Stadion Manahan, Solo.

Ternyata pelatih kelahiran Amsterdam, Belanda, pada 62 tahun silam itu pernah mengalami nasib serupa bersama PSM. Lagi-lagi lawan yang dihadapi Tim Juku Eja kala itu juga sama dengan Persib, yakni tim Ibu Kota Persija.

Alberts mengulas kembali apa yang dialami PSM saat kontra Macan Kemayoran di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, pada Selasa (15/08/17). Saat itu ketika kedudukan sama kuat 2-2, Wiljam Pluim, menggetarkan gawang Persija pada menit ke-82, tapi dianulir lantaran dinilai handball.

Menurut Alberts seharusnya PSM pada laga itu meraih kemenangan, bukan imbang 2-2. Wasit asal Iran bernama Bonyadifard Mooud, kata dia, merebut kemenangan Hamka Hamzah dan kawan-kawan karena berdasarkan tayangan ulang Pluim sama sekali tidak handball.

"Saya ingin Anda mengerti, kita (PSM) seharusnya mendapat tiga poin saat lawan Persija, namun gol Wiljam Pluim tidak disahkan," Kata, Alberts di Makassar, Minggu (05/11/17) kemarin.

"Saya tidak akan lupa dengan pertandingan tersebut dan tidak akan memaafkan hal tersebut, jadi saya mengerti apa yang Persib Bandung rasakan," lanjut pelatih yang memperkuat Ajax pada periode1966-1975 itu.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Persija Jakarta vs PSM Makassar. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTPersija Jakarta vs PSM Makassar yang berakhir imbang 2-2.

Keputusan seperti itu, Alberts mengungkapkan, masih menjadi realita buruk sepakbola Tanah Air. Bahkan dia mengutarakan kejengkelannya lantaran selama ini dikatakan bahwa PSM selalu memburu gol-gol sah dalam setiap pertandingan.

"Ketika semua orang satu bangsa tahu gol tersebut sah, dua tim bermain bahwa gol tersebut sah, dan inilah realita yang terjadi. Saya sangat jengkel karena kita selalu kerja keras untuk gol-gol sah. Dan sekarang seharusnya PSM memimpin Liga 1, tapi kita ditolak oleh wasit," pungkasnya.

Oleh karena itu, pelatih yang membawa Arema FC juara Indonesia Super League (ISL) musim 2009/10 itu mengaku simpatik dengan yang dialami Persib saat ini. Namun, tim besutan Emral Abus itu kali ini dianggap lebih buruk dari tim PSM lantaran dianggap melakukan aksi WO yang dapat berakibat sanksi.

"Persib bandung juga sama, bahkan lebih buruk karena mereka keluar lapangan (walk out), mungkin ada sanksi untuk mereka," ungkap Alberts.

© INDOSPORT/Basri
Jumpa pers tim PSM Makassar jelang lawan Bali United Copyright: INDOSPORT/BasriJumpa pers tim PSM Makassar jelang lawan Bali United

Kini, Alberts berharap dalam setiap pertandingan, tim tidak diganggu oleh faktor non teknis. Seperti pertandingan antara PSM Makassar kontra Bali United, Senin malam (06/11/17). Menurutnya, kedua tim berpikiran positif perihal pemenang dalam pertandingan nanti akan mengantarnya menjadi juara Liga 1 Indonesia musim 2017.

"Jadi kalau bicara non teknis, ini seharusnya jangan mempengaruhi dua tim bagus yang akan bermain sepakbola. Saya ingin pertandingan besok menjadi laga dua tim Indonesia yang berpikir pemenang laga kali ini akan memenangkan liga dan jika berlangsung fair semua pihak akan menerima hasilnya," tutupnya.

1.4K