LIGA 1

Liga 1 Telah Usai, Ini 4 Pelatih Terbaik Versi INDOSPORT

Sabtu, 18 November 2017 15:37 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Simon McMenemy mengangkat trofi juara Liga 1 2017. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Simon McMenemy mengangkat trofi juara Liga 1 2017.
Simon McMenemy (Bhayangkara FC)

Saat memulai petualangannya bersama Bhayangkara FC, Simon McMenemy mungkin sadar bahwa timnya mempunyai banyak pemain berbakat. Selain Evan Dimas, Ilham Udin Armayin, dan Putu Gede, Bhayangkara juga memiliki Alsan Sanda, Dendy Sulistiawan, Wahyu Subo Seto, hingga Indra Kahfi. 

Dan dengan bantuan pemain-pemain berpengalaman yang memiliki mental juara seperti Firman Utina dan Otaviano Dutra, dan juga pemain-pemain asing berkualitas seperti Lee Yoo Joon dan Paulo Sergio, ia mungkin berharap bahwa timnya bisa membuat kejutan di Liga 1.

Menariknya, di akhir putaran pertama liga Bhayangkara FC benar-benar mampu membuat kejutan. Meski mengalami 7 kali kekalahan, dengan perolehan 30 angka, mereka mampu nangkring di peringkat keempat liga, hanya tertinggal 2 angka dari Madura United yang berada di peringkat pertama. 

© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Ekspresi kegembiraan pemain BFC, Alsan putra (tengah) bersama pelatih Simon Mc Menemy usai gol ketiga. Copyright: INDOSPORT/Herry IbrahimEkspresi kegembiraan pemain BFC, Alsan putra (tengah) bersama pelatih Simon Mc Menemy usai gol ketiga.

Simon McMenemy pun kemudian berharap lebih jauh. Jika mau berkerja lebih keras dari sebelumnya, Bhayangkara FC bisa menjadi juara liga.

Menambahkan seorang pemain bermental juara di lini depan di putaran kedua dengan mendatangkan Ilijas Spasojevic, McMenemy berhasil menutupi kekurangan yang dimiliki timnya di putaran pertama. Berkat Spaso, Bhayangkara FC kemudian menjadi tim yang lebih tajam di putaran kedua di mana mereka berhasil mencetak 34 gol (pada putaran pertama Bhayangkara FC hanya mampu mencetak 27 gol). 

Kinerja Evan Dimas dan Paulo Sergio pun menjadi lebih mudah. Sementara Evan Dimas bisa lebih fokus untuk mengatur tempo permainan timnya, umpan-umpan Paulo Sergio menjadi lebih berbahaya daripada sebelumnya. Dan saat Spaso dijaga ketat oleh lawan, Ilham Udin bisa menjadi solusi untuk memecah kebuntuan.

© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Twitter
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy. Copyright: Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/TwitterPelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.

Tuntasnya masalah di lini depan kemudian membuat Bhayangkara mampu tampil lebih seimbang. Seiring berjalannya waktu, selain sulit untuk dikalahkan, mereka juga terlihat seperti sebuah tim yang tidak memiliki kelemahan. Pada akhirnya, selain berhasil memperoleh tambahan 38 angka, mereka hanya kalah 2 kali di putaran kedua. 

Dan saat gelar juara yang hampir mustahil untuk mereka raih berhasil mereka genggam, kehebatan Simon McMenemy dalam memperbaik performa timnya tentu saja layak untuk mendapatkan aplaus panjang.

519