Stadion Harapan Bangsa Kembali Telan Korban, Angker?

Rabu, 6 Desember 2017 18:04 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Gavin Kwan Adsit Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Gavin Kwan Adsit

Timnas Indonesia tengah menjalani turnamen Aceh World Solidarity Cup  (AWSC) 2017. Turnamen bertajuk solidaritas kemanusiaan terhadap Aceh ini dijadwalkan berlangsung 2-6 Desember 2017.

Sayangnya, tempat perhelatan Turnamen ini (Stadion Harapan Bangsa) tidak memiliki sistem drainase yang baik. Hal itu berimbas buruk pada kondisi para pemain yang berlaga di Turnamen tersebut. Salah satunya, pemain Timnas Indonesia, Gavin Kwat Adsit. 

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Gavin Kwan Adsit tengah mengeksekusi bola ke arah gawang Suriah. Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTGavin Kwan Adsit tengah mengeksekusi bola ke arah gawang Suriah. Herry Ibrahim/INDOSPORT

Pemain Barito Putera tersebut terpaksa harus menepi selama satu bulan karena mengalami cedera, tulang kakinya mengalami keretakan.Bagaimana tidak, Lapangan tempat berlaga empat negara itu, nyaris dipenuhi lumpur. Angker banget.

“Gavin dia harus menepi satu bulan, dia ada retak beruntung belum patah dibagian kakinya,”ujar dokter timnas Indonesia, Syarif Alwie.

© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Caption Copyright: Ratno Prasetyo/INDOSPORTGavin Kwan Adsit

Kendati demikian, Ketua Panpel Tsunami Cup 2017, Zainal Yusuf mengatakan kalau pihaknya sudah bekerja keras selama beberapa bulan untuk memperbaiki rumput lapangan. Stadion ini juga pernah mendapat suntikan dana dari FIFA. Sepekan terakhir, cuaca di Aceh memang tidak mendukung. Hujan dengan intensitas tinggi membuat kondisi lapangan berlumpur.

"Apa boleh buat, tiga bulan persiapan seperti tidak ada artinya, dengan semalam main dan langsung rusak. Cuaca sangat buruk," ujarnya.