Bola Internasional

Pemilik dan Pelatih Klub Asal Amerika Ini Ternyata Seorang Transgender

Jumat, 22 Desember 2017 18:24 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Indosport.com
Logo Portland Community FC. Copyright: © Indosport.com
Logo Portland Community FC.

Sebuah klub kecil asal Amerika Serikat bernama Portland Community Football Club baru-baru ini menjadi viral di sosial media. Hal itu sendiri terjadi lantaran beredarnya sebuah video saat sang pemilik klub berceramah di hadapan para pemainnya.

Pemilik yang juga merangkap sebagai pelatih Portland Community tersebut bernama Karl Lightner. Dalam pidatonya kepada para pemain, Karl sama sekali tidak membahas performa tim, melainkan membuat sebuah pengakuan yang selama ini ia rahasiakan.

Sosok berusia 36 tahun tersebut mengaku selama ini bahwa ia adalah seorang transgender, yang berarti ia pada dasarnya tidak terlahir sebagai laki-laki, melainkan seorang perempuan.

© Portland Community FC
Portland Community FC Copyright: Portland Community FCKarl Lightner saat berbicara di hadapan pemain Portland Community FC.

"Saya mengaku tidak sepenuhnya jujur pada kalian selama ini dan di sini saya ingin mengaku di hadapan kalian. Saya adalah seorang transgender," ujar Karl seperti dikutip dari Daily Mail.

"Itu berarti saya dilahirkan sebagai perempuan dan tumbuh menjadi pemain sepakbola pada mulanya sebagai perempuan. Ini merupakan salah satu hal yang tidak sering saya ungkapkan karena bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan" tambahnya menjelaskan.

Selain membuat pengakuan, Karl pun juga menjelaskan kepada para pemain dan staffnya bahwa ia mengalami masa-masa yang sulit bermain sepakbola sebagai perempuan, hingga akhirnya ia memutuskan menjadi seorang pria.

© Twitter@Karl Lightner
Karl Lightner Copyright: Twitter@Karl LightnerKarl Lightner pada awalnya lahir sebagai seorang perempuan.

"Saya mendapat banyak masalah saat memainkan sepakbola sebagai perempuan. Banyak aturan yang melarang saya berbuat banyak, padahal saya cukup kuat seperti pria," tutur Karl.

Lebih lanjut, Karl pun menjelaskan alasannya akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan jati dirinya. Menurutnya, ia tidak ingin membohongi para pemain, yang sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri.

"Saya mulai menyadari, bahwa sangat tidak pantas bila saya meminta para pemain untuk tampil bagus, namun mereka tidak tahu apa-apa soal orang yang melatih mereka," pungkasnya.

Sekadar informasi, Portland Community Football Club merupakan klub sepakbola yang didirikan oleh Karl untuk menampung anak-anak yang berminat pada sepakbola, namun tidak memiliki biaya untuk mengikuti sekolah sepakbola.

27