Bola Internasional

Geliat Liga Palestina di Bawah Ancaman Teror Israel

Sabtu, 30 Desember 2017 17:59 WIB
Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Dibawah bayang-bayang teror

Liga Tepi Barat bergulir tidak seperti liga-liga sepakbola pada umumnya. Ancaman dari Israel jadi hal yang tak bisa dihindarkan. Seperti pada tahun lalu misalnya, pelatih Hilal Al-Quds ditangkap oleh otoritas keamanan Israel. Abu Sanina, pelatih Al Quds ditangkap sepekan setelah para pemainnya yang berbasis di Jerusalem berpose sambil membawa spanduk yang menyebut Misbah Abu Sbeih sebagai pahlawan, sebelum mereka bertanding. Abu Sbeih adalah pria yang melakukan penembakan di Jerusalem pada 09 Oktober 2016. 

Bukan hanya teror dari aparat keamanan Israel. Liga Tepi Barat juga ancapkali diganggu oleh klub-klub yang berasal dari Liga Israel. Seperti pada masalah keberadaan nam tim dari klub divisi bawah Liga Israel yang bermarkas di wilayah pendudukan Tepi Barat (wilayah Palestina) dan melakukan pertandingan di sana. Namun, Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengklaim kalau hal itu bertentangan dengan statuta FIFA.

PFA juga mengeluhkan tentang sikap Israel yang membatasi pergerakan para pemain Palestina di Tepi Barat dan Gaza. Beberapa tentara Israel disebut mengadang sejumlah perjalanan internasional.

"Palestina adalah anggota AFC dan mereka ingin melihat sepak bola mereka dimainkan di negeri sendiri," kata Ketua AFC Sheik Slaman bin Ebrahim Al Khalifa pada Maret 2017 lalu. 

32