Liga Inggris

Kompany Minta Klub Liga Inggris Pangkas Harga Tiket

Sabtu, 6 Januari 2018 15:53 WIB
Penulis: Rafif Rahedian | Editor: Agus Dwi Witono
© Gettyimages/indosport
Vincent Kompany. Copyright: © Gettyimages/indosport
Vincent Kompany.

Kapten Manchester City, Vincent Kompany menghimbau kepada sejumlah klub Liga Primer Inggris untuk menurunkan harga tiket pertandingan untuk para pendukung. Pendapatnya itu ia cantumkan di dalam disertasi yang dibuatnya untuk mendapatkan gelar magister adminitrasi bisnis (S2).

Menurutnya, para pendukung seharusnya lebih mendapat kemudahan untuk mendapatkan tiket pertandingan. Pasalnya, tidak semua penggemar bisa membeli tiket dengan harga yang dipatok oleh beberapa klub Liga Primer Inggris.

Mantan pemain Hamburg SV tersebut menjelaskan bahwa memangkas harga tiket juga bisa menjadi strategi bisnis jangka panjang. Ia menambahkan, penurunan tiket masih tetap bisa memberi keuntungan bagi klub dari segi finansial.

“Studi itu menjelaskan bahwa Anda bisa memiliki keuntungan bermain di kandang dan itu semua tergantung bagaimana Anda menciptakan atmosfer itu di stadion. Jadi, semua itu tergantung kepada orang-orang yang datang ke stadion,” ujarnya dalam wawancaranya bersama BBC.

© Getty Images
Logo Liga Primer Inggris. Copyright: Getty ImagesLogo Liga Primer Inggris.

Dengan harga tiket yang lebih murah, para penggemar bakal lebih banyak yang datang untuk menyaksikan klub kesayangannya berlaga di dalam stadion. Kondisi ini, menurut studi Kompany, bisa membantu klub menjual hak siar kepada televisi dengan atmosfer yang diciptakan para suporter .

“Jadi pada titik manakah Anda menyadari bahwa pendapatan Anda lebih besar dari TV dan pendapatan dari tiket pertandingan hanya semakin kecil? Pada titik manakah Anda akan memastikan jika TV adalah pilihan terbaik di dunia untuk menyaksikan sepakbola? Bukan hanya tentang pemain terbaik, tapi juga atmosfer di stadion,” ucapnya.

© Getty Images
Suporter Liverpool Copyright: Getty ImagesSuporter Liverpool.

“Mereka (fans) hidup untuk klub dan mungkin mereka lebih bergantung kepada klub daripada apapun dalam hidup mereka. Namun, mereka terkadang bukanlah orang-orang yang mampu membelinya (tiket). Kami mengerti bahwa Liga Inggris masih bisa tumbuh. Tapi pertanyaannya, kapan Anda akan sadar seberapa besar Anda memeras para penonton?” lanjutnya.