Arema FC perlu bersyukur punya suporter militan seperti Aremania. Lantaran antusiasme yang tinggi, Arema FC bisa terhindar dari bayang-bayang kerugian selama gelaran Grup E Piala Presiden.
Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Arema FC pun memuji tingginya antusiasme Aremania yang memenuhi Stadion Kanjuruhan dalam laga kontra Bhayangkara FC, kemarin malam. Pasalnya, Panpel sempat ketat ketir dengan potensi kerugian yang dialami, lantaran jadwal pertandingan berada pada hari kerja. Berbeda ketika matchday pertama pada weekend, dua jadwal Arema di Grup E lainnya jatuh pada midweek.
"Terima kasih banyak kepada Aremania yang sudah memenuhi Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Secara umum, penyelenggaraan Grup E di Malang sudah cukup baik," kata Ketua Panpel, Abdul Haris.
"Jumlah penonton pada pertandingan kemarin, mampu menutupi kerugian di pertandingan sebelumnya (kontra PSIS Semarang). Karena biaya operasional kami memang cukup tinggi," tambahnya.
Panpel Arema Cronus, Abdul HarisPanpel memang cukup bersyukur dengan tingginya animo Aremania menyaksikan Arema FC bertanding. Dari tiga pertandingan Grup E, Panpel setidaknya mengantongi pendapatan kotor senilai Rp1,2 milyar, sehingga mampu menutupi biaya operasional yang konon mencapai Rp200 juta dalam satu hari pertandingan.
Dalam perhitungan INDOSPORT, estimasi data itu diperoleh dari jumlah tiket yang terjual selama tiga pertandingan Arema FC dikalikan dengan harga tiket termurah yakni Rp25 ribu. Tentu saja, itu belum termasuk perhitungan dari tiket Kategori Utama seharga Rp75 ribu dan VIP Rp100 ribu, serta jumlah kehadiran suporter tim tamu.
"Jumlah itu memang kurang dari yang diharapkan. Tapi berapa pun itu, pemasukan (sekitar Rp 600 juta) ini sangat penting untuk klub," tutup Abdul Haris.
Jumlah pemasukan Arema FC:
Arema FC vs Persela : 19.930 penonton (Rp 498.250.000)
Arema FC vs PSIS : 8.086 penonton (Rp 202.150.000)
Arema FC vs Persela : 20.872 penonton (Rp 521.800.000)
Total pendapatan dikurangi 3x biaya operasional:
(Rp 1.222 Milyar - Rp 600 juta = Rp 622 juta)