Liga Indonesia

Simon McMenemy Soroti Kepemimpin Wasit dan Permainan 'Brutal' Arema FC

Rabu, 31 Januari 2018 15:04 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelanggaran keras Hanif sempat menghentikan laga dan nyaris memicu perkelahian pemain. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelanggaran keras Hanif sempat menghentikan laga dan nyaris memicu perkelahian pemain.

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy tampaknya sangat kecewa pasca laga melawan Arema FC, Selasa (30/01/18) di Stadion Kanjuruhan, Malang. Akan tetapi, pria asal Skotlandia itu bukan menyoroti terkait gagal lolosnya The Guardian ke babak delapan besar melainkan pada kepemimpinan wasit dan permaian keras yang ditunjukkan Arema FC.

Simon bahkan bingung dengan keputusan wasit yang hanya memberikan kartu kuning atas pelanggaran keras yang dilakukan Hanif Sjahbandi hingga membuat Muhamad Ichsan mengalami cedera cukup parah hingga harus diganti pada menit ke-38. Selain itu, pelatih juara Liga 1 2017 itu juga enggan mengomentari permainan keras yang ditunjukkan Arema FC.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Paulo Sergio meminta wasit mengganjar Hanif Sjahbandi dengan kartu merah, bukan hanya kartu kuning. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTPaulo Sergio meminta wasit mengganjar Hanif Sjahbandi dengan kartu merah, bukan hanya kartu kuning.

"Laga sulit. Arema main dengan gaya Arema. Saya tidak mau komentar apapun tentang kepemimpinan wasit. Ketika ada pemain usia 20-21 tahun kena tackling hingga harus ditandu, tapi penonton tepuk tangan. Rasanya, saya tidak mau banyak berkomentar," ucapnya.

"Soal gaya Arema, saya tidak mau jelaskan. Tapi, saya rasa semua sudah tahu bagaimana Arema bermain, terlebih saat bermain di kandang," sambung Simon.

Meski Bhayangkara FC menilai Arema bermain di luar konteks sepakbola yang ideal, namun pelatih Singo Edan mengatakan jalannya pertandingan dengan tensi tinggi itu masih normal. Secara umum, berbagai kontak fisik yang terjadi sepanjang 90 menit itu dinilai masih berada dalam jalur kewajaran.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Hendro Siswanto dan Purwaka Yudhi saat adu kaki berebut bola dengan pemain Bhayangkara FC Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTHendro Siswanto dan Purwaka Yudhi saat adu kaki berebut bola dengan pemain Bhayangkara FC.

"Pertandingan masih normal. Ya memang begitu sepakbola di sini," kata Joko Susilo selaku pelatih Arema FC.

"Kalau melakukan pelanggaran keras, sanksinya kan memang kartu kuning. Kalau lebih keras dua kali, ya kartu merah. Saya kira ini masih wajar, karena pertandingan tadi ibarat laga final dengan tensi yang tinggi," tutupnya.

384