Liga Indonesia

Arema FC Tunggu Itikad Baik Parpol atas Klaim 'Bapak' Aremania

Selasa, 13 Februari 2018 09:25 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Skuat Arema FC. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Skuat Arema FC.

Arema FC masih menunggu itikad baik dari sebuah partai politik, atas klaim menjadikan salah satu tokoh organisasinya sebagai Ebes (Bapak) Aremania. Pengukuhan itu dilakukan pasca kunjungan tokoh itu yakni Ketua MPR RI, Zukifli Hasan ke Malang, Rabu (07/02/18) lalu.

Sejatinya, pihak klub berlogo kepala singa tidak mempermasalahkan terkait adanya pertemuan itu. Meski berbau politik, pertemuan itu juga dilakukan antara satu tokoh politik dengan suatu komunitas suporter, yang sama sekali tidak melibatkan unsur klub.

"Masalahnya, mereka mengeluarkan pernyataan resmi melalui Twitter, dengan melakukan Tag ke akun official klub kami," papar Sudarmaji.

"Hal ini menimbulkan opini bahwa seakan-akan Arema FC ikut terlibat dan turut serta dalam gelaran pertemuan antara tokoh politik dengan komunitas suporter," imbuh Media Officer Arema FC tersebut.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Media Officer Arema FC, Sudarmaji. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTMedia Officer Arema FC, Sudarmaji.

Maka dari itu, pihak Arema pada akhir pekan lalu sudah melayangkan surat khusus kepada Dewan Perwakilan Partai (DPP) politik yang bersangkutan, untuk meminta klarifikasi terkait masalah ini.

"Saat ini kami menunggu surat balasan dari partai politik itu. Setidaknya, sebuah pernyataan resmi dari mereka akan bisa meluruskan berbagai opini yang berkembang di publik sepakbola Malang sekarang. Bahwa sebenarnya Arema FC tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan politik. Kami adalah klub yang fokus pada sepakbola," tegas Sudarmaji.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pemberangkatan Aremania menuju Solo. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTPemberangkatan Aremania menuju Solo.

Ketika ditanya, apakah Arema FC akan melakukan langkah lebih jauh lagi, seperti berupa melakukan somasi dan upaya hukum lainnya. Sudarmaji menjelaskan bahwa tindakan tersebut belum perlu dilakukan dan ingin berkomunikasi lebih lanjut dengan baik.

"Kami kira belum perlu melakukan itu. Selama masih bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik. Lagipula, kami juga tidak memberikan deadline dan berharap mereka secepatnya membalas surat kami," pungkasnya.

117