Striker asing Borneo FC, Marlon da Silva secara tegas mengatakan tidak ingin bersaing dengan dua penyerang tim lawan, Ilija Spasojevic dari Bali United dan Marko Simic yang membela Persija Jakarta dalam urusan menjadi top skor Liga 1 2018. Marlon menjelaskan ia lebih suka bermain dengan gayanya sendiri dan mengutamakan serta membantu tim meraih kemenangan.
Menurut Marlon, saat ini ia sudah berpasangan dengan striker terbaik di Indonesia yakni Lerby Eliandry. Keduanya akan menjadi duet maut yang diharapkan bisa membawa Borneo FC ke papan atas Liga 1.
"Saya gak suka striker lain, saya suka dengan jalan saya. Kalau saya bersaing dengan striker lain maka saya hilang fokus. Kami ada striker terbaik di sini, ada Lerby (Eliandry). Kita sudah saling paham di lapangan. mungkin musim ini kita bisa ke papan atas," tegasnya.
"Pelatih pakai kita berdua saat main. Lerby di depan sedangkan saya di belakang dia. Tidak ada saingan dan berebut di tim utama," imbuh Marlon.
Marlon da Silva saat bermain untuk Borneo FC.Tak hanya berbicara soal persaingan dalam mencetak gol, Marlon juga menyindir soal tidak jelasnya kompetisi Liga 1 yang beberapa kali mundur jadwal kick off. Hal itu disebutnya menciptakan masalah bagi klub perserta lantaran persiapan dan agenda pelatih terpaksa diubah.
"Itu yang jadi masalah, karena kita sudah persiapan dari Januari. Mungkin dua bulan kita jalan terus begini bisa bikin capek, itu akan jadi masalah," tegasnya pemain yang pernah bermain bagi Boavista di Serie D Brasil itu.
Liga 1 2018 memang sudah tiga kali mengalami penundaan, terakhir PT Liga Indonesia Baru sekalu operator kompetisi menetapkan tanggal 10 Maret sebagai jadwal kick off.