In-depth

Kasus Nyanyian Pemain Persija dan Kekhawatiran Alex Ferguson atas Bahaya Sosial Media

Jumat, 30 Maret 2018 15:29 WIB
Editor: Gerry Crisandy
© Indosport.com
Mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand. Copyright: © Indosport.com
Mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand.
Citra dan Komoditas

Memang, peran media sosial di dalam perkembangan pesat sepakbola tak dapat dianggap remeh. Jika digunakan dengan benar, media sosial merupakan sebuah senjata komunikasi paling ampuh di era internet. Mantan bek Manchester United juga pernah menuturkan perlunya keterampilan dalam menguasai medium tersebut.

"Orang-orang yang mengurus saya mengatakannya dan mungkin selama enam bulan bahwa saya harus bergabung (ke media sosial)," tutur pria 39 tahun yang sekarang menjadi pundit ini.

"Itu adalah sebuah cara nyata yang baik untuk berinteraksi dengan fans dan benar-benar membentuk citra anda sendiri daripada membiarkan orang lain membangunnya untuk anda dan memberikan persepsi kepada orang-orang bahwa itu tidak benar. Saya mendapatkan respons yang lebih baik, bahkan ketika hanya berbelanja, karena orang-orang melihat bahwa anda normal."

Citra seorang figur pesepakbola di media sosial pun menjadi komoditas baru yang dapat mengisi pundi-pundi keuangan seorang pesepakbola. Semakin banyak engagement di akun seorang pesepakbola, semakin besar nilainya bagi klub maupun sponsor. Jelas, pesepakbola dengan 10 juta pengikut, jauh lebih menarik dibandingkan pemain lain dengan 10 ribu pengikut

1