Bola Internasional

Hal Ini Buat Keputusan FIFA di Piala Dunia 2018 Dipertanyakan

Senin, 9 Juli 2018 12:53 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT
LOGO FIFA. Copyright: © INDOSPORT
LOGO FIFA.

Piala Dunia 2018 yang dilangsungkan di Rusia diklaim menjadi turnamen tersukses yang pernah dilakukan, akan tetapi beberapa kebijakan oleh pengadilan disiplin FIFA terkait dengan pelanggaran mengundang pertanyaan tersendiri.

Banyak pihak yang mengatakan bahwa kebijakan Piala Dunia di pengadilan disiplin FIFA tidak mudah untuk dipahami.

Bagaimana tidak, sejumlah keputusan denda dijatuhkan atas dasar yang tidak masuk akal dan membuat orang menuding FIFA telah bertindak diskriminatif.

TOP 5 NEWS INDOSPORT: PUTERA MENPORA KENA BOGEM, KETUA PSSI JADI GUBERNUR

Swedia dijatuhi denda 70 ribu franc Swiss atau sekitar Rp1 miliar untuk pemain yang mengenakan kaos kaki di luar aturan FIFA, dan Kroasia dikenai penalti yang sama ketika seorang pemain minum minuman bukan sponsor di lapangan.

Sebaliknya, spanduk neo-Nazi Rusi adan simbol nasionalis Perang Dunia II Serbia yang berkibar di dalam stadion hanya dikenai 10 ribu franc Swiss atau sebesar Rp144 juta, yang dibayarkan oleh badan sepakbola nasional mereka.

Dalam hal ini aturan-aturan komemrsil ditegakkan lebih ketat daripada perilaku buruk di Piala Dunia. Seperti halnya FIFA yang mendukung perilaku ‘tercela’ Diego Maradona di tribun ketika Argentina bertanding di Piala Dunia.

© INDOSPORT
Diego Maradona acungkan jari tengah ke suporter Nigeria. Copyright: INDOSPORTDiego Maradona acungkan jari tengah ke suporter Nigeria.

Legenda Argentina sebagai duta besar FIFA yang dibayar itu kemudian melalui akun Facebook menjelaskan tuduhan-tuduhan rasisme dan insiden serangan dari kursi VIP.

Tampaknya prioritas dan konsisten dalam keputusan FIFA menjadi sumber keraguan atas keadilan yang ditegakkan di Piala Dunia.

Pasalnya, sebelumnya FIFA sempat dikritik oleh kelompok anti-diskriminasi Kick It Our lantaran memprioritaskan keuntungan komersial atas penghapusan rasisme dari olahraga.

© INDOSPORT
LOGO FIFA. Copyright: INDOSPORTLOGO FIFA.

James Kitching, ahli hukum olahraga, kemudian membela bahwa pendekatan FIFA masuk akal lantaran Piala Dunia sangat bergantung pada sponsor dan penyiar yang membayar untuk penawaran eksklusif.

“Sanksi keuangan selalu besaar dalam kasus komersial karena eksklusivitas adalah hal penting, seperti yang dilakukan Coca Cola dan Adidas,” kata Kitching kepada The Associated Press dilansir The World Game.

Ada banyak keputusan denda yang akhirnya dijatuhkan FIFA kepada beberapa Timnas. Swedia dan Kroasia kini telah mendapatkan peringatan berulang dari FIFA.

Argentina, Kolombia dan Maroko juga telah dijatuhi denda atas pemain-pemain mereka yang tidak disiplin.

Setidaknya keseluruhan denda itu mencapai angka 482 ribu franc Swiss atau senilai Rp6,9 miliar yang dikantongi FIFA dari Piala Dunia di Rusia kali ini.

Berikut Tim-tim yang Berhasil Lolos ke Fase Semifinal Piala Dunia 2018:

Ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA