Liga Spanyol

Enzo Zidane Akui Nama Ayahnya Jadi Beban

Kamis, 9 Agustus 2018 21:25 WIB
Penulis: Rialdi | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Helios de la Rubia/Real Madrid via Getty Images
Zinedine Zidane bersama dengan sang putra, Enzo Zidane. Copyright: © Helios de la Rubia/Real Madrid via Getty Images
Zinedine Zidane bersama dengan sang putra, Enzo Zidane.

INDOSPORT.COM - Nama Zinedine Zidane bisa menjadi berkat dan sebaliknya bagi setiap anak keturunannya. Terlebih mereka yang berkarier di dunia sepak bola seperti Enzo Zidane.

Nama besar sang ayah diakui Enzo membuat dirinya kerap mendapat tekanan berlebih. Bahkan, ia sudah merasakan tekanannya sejak kecil.

Kendati demikian, pemain 23 tahun itu tetap ingin berusaha untuk menjadi yang terbaik.

"Saya sudah memilikinya sejak saya masih kecil, dan itu akan selalu seperti itu, itu tidak akan berubah, tetapi saya mencoba untuk melepaskan diri dari itu dan fokus menjadi Enzo terbaik," kata Enzo kepada Marca.

"Orang-orang membandingkan Anda, mengkritik Anda, menginginkan lebih dari Anda, dan mengatakan Anda ada di sana karena Anda adalah putra seseorang," imbuhnya.

Terkadang Enzo merasa iri dengan kritikan menimpa dirinya. Hal itu karena sentilan yang ia terima kebanyakan karena latar belakang keluarga.

Meski begitu, ia memiliki prinsip yang terpenting bisa membanggakan keluarga.

"Yang lain akan dikritik karena hal lain, tapi saya berusaha untuk tidak memikirkannya. Yang paling penting adalah keluarga saya bangga pada saya. Saya hanya berpikir tentang tumbuh sebagai Enzo dan tidak ada yang lain," ujar pemain yang berposisi sebagai gelandang itu.

Enzo sendiri merupakan pemain binaan Real Madrid, ia sempat naik ke tim utama pada 2016/2017, tetapi tak memainkan satu laga pun.

Dirinya menceritakan sulitnya persaingan di Santiago Bernabeu dan kini mulai merintis kembali bersama Rayo Majadahonda yang bermain di Segunda Devision.

"Ketika saya berusia 22 tahun, setelah melalui akademi dan belajar dari tim pertama, tujuan saya adalah mencoba hal-hal lain dan tumbuh sebagai pemain sepakbola," Enzo bercerita.

"Madrid adalah tim terbaik di dunia dan sangat sulit untuk menemukan ruang di sana, tetapi kehidupan seorang pemain seperti itu," lanjutnya.

"Saya ingin hidup di saat-saat baik di tempat lain dan memiliki mimpi yang sama," tutup eks pemain pemain Deportivo Alaves itu.

Pada musim lalu Enzo bermain untuk klub Swiss, Lausanne Sport. Di sana, ia memainkan 16 laga dan mencetak dua gol.

Untuk musim 2018/2019, Rayo Majadahonda akan menjadi labuhan baru bagi putra legenda Prancis tersebut.

Kepa Arrizabalaga Jadi Kiper Termahal di Dunia

Ikuti terus berita sepak bola dan olahraga lain di INDOSPORT.