Belajar dari Kesalahan, Milla Bawa Timnas U-23 Juarai Grup A
Di pertandingan kedua penyisihan grup melawan Palestina, pelatih Timnas U-23, Luis Milla, melakukan perubahan besar-besaran dalam kesebelasan utama. Bukan hanya mengistirahatkan beberapa pemain penting seperti Evan Dimas dan Alberto Goncalves, Milla memutuskan untuk bereksperimen dengan menggunakan Stefano Lilipaly sebagai false nine.
Hasilnya, Indonesia gagal meraih satu poin pun, bahkan tak mampu menyulitkan barisan pertahanan Palestina. Di sepanjang pertandingan, gol Irfan Jaya adalaah satu-satunya tembakan Indonesia yang mengarah ke gawang Palestina. Untuk perbandingan, Palestina merepotkan penjaga gawang Andritany sebanyak delapan kali dan dua di antaranya berakhir gol.
Akhirnya di pertandingan ketiga melawan Laos, Milla kembali menggunakan sistem yang digunakannya ketika melawan Taiwan. Perbedannya hanya pada Saddil Ramdani yang menggantikan Irfan Jaya.
Di pertandingan tersebut, Indonesia begitu mendominasi dengan 63% penguasaan bola dan 32 tembakan ke arah gawang -- berbanding tiga dari Laos.
Milla belajar dari hal ini dan untuk pertandingan yang menentukan posisi akhir grup, ia kembali tak mau bereksperimen. Indonesia kembali menggunakan sistem yang sama, dengan satu perubahan pada kembalinya Irfan Jaya ke starting line-up.