INDOSPORT.COM – Kylian Mbappe diambang kepergian usai klubnya, Paris Saint-Germain, terancam terkena hukuman Financial Fair Play.Mbappe dikabarkan akan dijual ke Real Madrid jika PSG memang terbukti bersalah.
UEFA membuka kembali penyelidikannya terhadap PSG pada akhir Juli lalu, hanya selisih hampir satu bulan sejak ditutupnya kasus ini. Hal ini juga didukung oleh presiden La Liga yang ingin keadilan tetap berjaya di dunia sepak bola.
“Mengingat keputusan baru ketua penyidik Badan Kontrol Keuangan Klub untuk menutup penyelidikan ke Paris Saint-Germain, yang dimulai pada 1 September 2017. Ketua CFCB telah memutuskan untuk mengirim keputusan ini untuk ditinjau oleh majelis hakim," kata UEFA yang dirilis awal Juli.
"Memang benar bahwa pada awal musim panas, kami meminta UEFA untuk membuka kembali penyelidikan ke PSG," ujar presiden La Liga, Javier Tebas, dilansir dari AS Sports.
Kepala Badan Pengadilan UEFA dan mantan jaksa umum Portugal, Jose Cunha Rodrigues, kini memiliki kekuatan untuk memberikan sanksi kepada PSG, seperti yang telah ia lakukan tahun ini dengan AC Milan dan klub Swiss, FC Sion.
PSG dianggap telah melanggar peraturan karena telah membeli Kylian Mbappe dan Neymar secara bersamaan pada tahun lalu dengan nilai 402 juta euro (Rp6,75 triliun). Hal itu membuat PSG bisa dianggap tak memiliki kondisi keuangan yang seimbang.
Jika terbukti bersalah, maka PSG terpaksa harus mengembalikan Kylian Mbappe ke AS Monaco. Dengan ditutupnya bursa transfer Liga Italia dan Premier League, maka Real Madrid dianggap sebagai kandidat terkuat untuk membeli Mbappe.
UEFA baru akan memutuskan hasil akhirnya pada 30 Agustus atau satu hari sebelum bursa transfer Liga Spanyol ditutup. PSG juga masih memiliki hak banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga, seperti yang dilakukan Rossoneri.
Meski memiliki kesempatan untuk memboyong Mbappe, namun peluangnya sangat kecil mengingat terbatasnya waktu.
Ikuti terus berita seputar sepak bola dan olahraga lain hanya di INDOSPORT.