Bola Internasional

Alasan Adriano Doyan Mabuk di Inter Milan, Ternyata Kisahnya Miris

Kamis, 30 Agustus 2018 11:48 WIB
Penulis: Rialdi | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Luca Ghidoni/Getty Images
Mantan striker Inter Milan, Adriano Leite Ribeiro. Copyright: © Luca Ghidoni/Getty Images
Mantan striker Inter Milan, Adriano Leite Ribeiro.

INDOSPORT.COM - Mantan penyerang Inter Milan, Adriano mengakui jika setiap pagi sebelum menjalani latihan dia akan meminum alkohol.

Meski kebiasaannya itu bertentangan dengan profesinya sebagai persepak bola profesional, Adriano memiliki alasan. Ia mengatakan jika dirinya kerap mabuk karena depresi setelah ayahnya meninggal.

"Hanya saya yang tahu betapa saya menderita. Kematian ayah saya meninggalkan saya dengan kekosongan besar ini, saya merasa sangat kesepian," kata Adriano, dikutip dari Football-Italia.

"Setelah kematiannya, segalanya memburuk, karena aku mengisolasi diriku sendiri. Saya sendirian di Italia, sedih dan depresi, dan kemudian saya mulai minum," imbuhnya.

Adriano merasa lebih bahagia jika meminum alkohol. Dirinya melakukannya setiap malam dan memunum semua yang bisa didapatkan seperi anggur, wiski, vodka, dan bir.

“Saya tidak berhenti minum dan pada akhirnya saya harus meninggalkan Inter," ujar Adriano.

“Saya tidak tahu bagaimana menyembunyikannya, saya tiba di pagi hari untuk sesi latihan. Saya selalu muncul, bahkan jika saya benar-benar mabuk dan staf medis harus membawa saya tidur di rumah sakit," imbuhnya.

Adriano pun akhirnya hengkang dari Inter Milan pada 2009. Pihak Inter Milan mengumumkan pemberhentiannya karena masalah otot, akan tetapi Adriano menjelaskan bukan itu.

“Inter mengatakan kepada pers saya baru saja mengalami masalah otot," kata pemain kidal tersebut.

“Saya kemudian menyadari bahwa masalahnya adalah orang-orang di sekitar saya, teman-teman yang tidak melakukan apa pun kecuali membawa saya ke pesta dengan wanita dan alkohol, tanpa memikirkan apa pun," imbuhnya.

Kini, Adriano tak lagi bermain sepak bola. Meski begitu ia merasa bahagia setelah akhirnya meninggalkan Inter Milan dan pulang ke Brasil.

"Dengan kembali ke Brasil, saya memberikan jutaan kesempatan hilang, tetapi saya mendapatkan kebahagiaan," tutup pria 36 tahun itu.

Terus Ikuti Berita Olahraga dan Sepak Bola Liga Italia Lainnya Hanya di INDOSPORT.

296