INDOSPORT.COM – Hubungan antara pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, dengan Karim Benzema ternyata hingga kini belum berujung kata damai.
Tuduhan kasus rasisme yang dilontarkan oleh Benzema kepada Deschamps, dinilai sebagai alasan penggawa Los Blancos tidak dipanggil untuk kesekian kalinya dalam membela Les Bleus di pertandingan UEFA Nations League.
Kasus pemerasan video seks Mathieu Valbuena pada 2015 silam, memang membuat Benzema tak pernah dipanggil untuk menjadi bagian dari Timnas Prancis.
Namun setelah kasus tersebut, Benzema malah menyebut Didier Deschamps bersikap rasis karena ia tidak disertakan dalam skuat si Ayam Jantan untuk Euro 2016. Selain itu, ia memang kerap mengeluarkan pernyataan serangan terhadap sang pelatih tim juara Piala Dunia 2018 karena tak pernah mendapatkan posisi tersebut.
Jelas tuduhan tersebut melukai Deschamps, dan sang pelatih tidak akan pernah melupakan perlakuan tak baik yang dilakukan oleh pemain berusia 30 tahun itu.
"Saya tidak akan pernah lupa, itu bukan peran saya sebagai pelatih, tapi saya membuat pilihan berdasarkan kriteria yang terdefinisi dengan baik,” ujar Deschamps, dilaporkan dari laman Sports Fr.
“Itu menyakitkan untuk saya, tetapi untuk orang-orang di sekitar saya, itu adalah hal yang tidak dapat diterima. Sesuatu memang bisa berubah, tetapi bekas lukanya tetap ada,” tambahnya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sebelumnya juga mendukung keputusan Deschamps yang tak memasukan Benzema ke dalam skuatnya saat Piala Dunia 2018.
"Ada aturan tersendiri, pelatih tahu bahkan dengan pemain yang bertalenta sekalipun, jika dia tak menyatu dengan tim, semuanya bisa hancur," kata Macron.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga dan Lainnya Hanya di INDOSPORT.