Liga Indonesia

Meski Menang, Pelatih PSM 'Ngamuk' Saat Konferensi Pers

Kamis, 20 September 2018 00:25 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Wira Wahyu Utama/INDOSPORT
Hasim Kipuw dan Robert Rene Alberts di sesi konferensi pers. Copyright: © Wira Wahyu Utama/INDOSPORT
Hasim Kipuw dan Robert Rene Alberts di sesi konferensi pers.

INDOSPORT.COM - Meski berhasil mencuri tiga poin di kandang lawan, pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts mengaku sangat kesal dengan situasi sebelum dan sesudah pertandingan.

Robert jika timnya mendapat perlakukan tidak fair dari perangkat pertandingan terutama pihak PT LIB. Hal itu ia ungkapkan dalam sesi konferensi pers pasca laga yang berakhir dengan skor 2-1 tersebut.

"Sebenarnya saya tidak mau bicara terlalu banyak soal pertandingan. Karena kami datang ke sini tidak mendapat sikap fair play," cetus pelatih asal Belanda ini kepada awak media, Rabu (19/09/18).

Sebelumnya PSM Makassar mendapat perlakukan kurang fair dari panitia pelaksan pertandingan. Di mana timnya dilarang menggunakan lapangan untuk latihan resmi (Official Training) Selasa (18/09/18) kemarin.

Tak sampai di situ, menurut Robert, tim PSM Makassar kembali mendapat perlakuan tidak fair sesaat sebelum kick off.

Hal itu disebabkan dengan adanya keputusan sepihak dari PT LIB  yang melarang kiper PSM Makassar, Imam Fadilah untuk masuk ke dalam daftar susunan pemain. Benar saja, situasi itu membuat Robert Alberts marah dan kecewa.

"Kemarin kita ditolak untuk latihan resmi sekarang kami datang ke stadion dan kembali ditolak untuk mendaftarkan salah satu pemain kami (Imam Fadillah). Saya sangat marah dan kecewa. Ini sangat bertentangan dengan regulasi," ujarnya.

© PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar, Robert Renel Alberts. Copyright: PSM MakassarPelatih PSM Makassar, Robert Renel Alberts.

Robert menambahkan bahwa keputusan sepihak itu sangat tidak masuk akal. Terlebih, surat hukuman yang diterima PSM Makassar sebelumnya hanya memberikan sanksi larangan dua kali bermain kepada Imam Fadillah. Anehnya beberapa menit sebelum kick off hukuman itu mendadak bertambah.

"Seharusnya Imam hanya dihukum dua pertandingan saja, tapi kenapa saat kami melakukan pemanasan tiba-tiba kami diberitahu bawha Imam tak boleh ada di daftar pemain, tiba-tiba dia mendapat hukuman ekstra," bebernya.

Situasi itu diakui Robert Alberts sangat memukul mental para pemainnya yang mendapat perlakuan diskriminatif. Dia pun bertanya-tanya tentang apa yang dialami oleh Imam.

"Kalian bisa membayangkan bagaimana perasaan para pemain keluar dari dressing room. Mereka bingung dan mungkin bertanya-tanya, kenapa orang orang ini tega melakukan kepada PSM Makassar," ungkapnya.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

1