Liga Indonesia

Terkait Tewasnya Jakmania, Pelatih Persib: Ini Sepak Bola Bukan Perang

Senin, 24 September 2018 23:59 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Juni Adi
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib, Mario Gomez‎ di Stadion Sport Jabar Arcamanik Kota Bandung, Senin (27/08/2018. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib, Mario Gomez‎ di Stadion Sport Jabar Arcamanik Kota Bandung, Senin (27/08/2018.

INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez mengutuk keras aksi kekerasan di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (23/09/2018) yang mengakibatkan seorang Jakmania, Haringga Sirila meninggal dunia.

Pengeroyokan tersebut terjadi beberapa jam menjelang kick off pertandingan kandang Persib Bandung menghadapi Persija Jakarta di kompetisi kasta tertinggi Liga 1 2018. 

Gomez menuturkan, di negaranya Argentina tidak ada pengeroyokan terhadap supporter, bahkan pendukung kesebelasan yang berbeda tim bisa duduk bersamaan dalam satu tribun. 

© Arif Rahman/INDOSPORT
Sempat terjadi konflik antara pemain Persib vs Persija. Copyright: Arif Rahman/INDOSPORTSempat terjadi konflik antara pemain Persib vs Persija.

"Argentina juga susah untuk pertandingan derby bagi tim. Tapi para pentonton duduk bersama untuk menonton. Jika kamu ingin fight, fight kaya gini, satu lawan satu, bukan keroyokan," tegas Gomez di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (24/09/18). 

Mantan pelatih Johor Darul Ta'zim ini menuturkan, kekerasan dalam sepak bola sudah seharusnya diakhiri, karena hal itu bisa merugikan banyak pihak. 

Selain itu, pelatih berusia 61 tahun ini memiliki harapan supporter di Indonesia terutama Persija bisa menyaksikan langsung laga away menghadapi Persib dengan tenang, begitupun sebaliknya. Karena, menurutnya sepak bola merupakan alat pemersatu.

"Saya harap di masa depan kita bisa bertanding sambil ditonton fans Persija. Dan kita juga bisa pergi untuk menonton di Jakarta, dan semua tempat. Kenapa engga? Ini football. Bukan war, football," tegasnya.

Gomez mencontohkan, rivalitas yang terjadi di Spanyol antara Barcelona dan Real Madrid. Meski tensi pertandingan panas, namun bisa berjalan dengan lancar dan aman, tanpa menelan korban jiwa.

"Memang di sini (lapang) ada adu mulut tapi tidak mengganggu. Contohnya di Barcelona, Real Madrid ya, tapi fansnya gak berantem di Stadion. Itu bedanya dan itu bisa jadi contoh untuk Indonesia. Untuk semuanya, bukan hanya kita tapi Jakarta, Malang, untuk semua," pungkasnya. 

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.

186