INDOSPORT.COM - Michael Carrick mengatakan bahwa dirinya sempat mengalami depresi setelah Manchester United dikalahkan Barcelona di final Liga Champions 2009.
Pada kesempatan tersebut, Carrick melakukan kesalahan fatal setelah bola yang sedang dikuasainya sempat dicuri dengan sangat mudah boleh Andres Iniesta dan menghasilkan gol bagi Barcelona melalui Samuel Eto’o.
Carrick selama ini hanya mampu menyimpan kekecewaannya tersebut dan enggan berbagi ke khalayak, hingga pada akhirnya ia bersedia menceritakannya setelah 9 tahun berlalu.
“Itu adalah keterpurukan yang paling parah dalam hidup saya. Saya sebenarnya tidak tahu mengapa. Saya merasa telah membiarkan diri saya terpuruk di pertandingan sebesar itu. Saya merasa depresi dan benar-benar terpukul,” kata Carrick kepada The Times.
“Saya menyebutnya depresi karena hal tersebut tidak hilang dalam sekejap. Saya pastinya pernah merasakan kecewa setelah pertandingan tapi kekecewaan itu akan menghilang dalam beberapa hari. Akan tetapi tidak dengan yang satu ini. Saya merasa begitu aneh,” tambahnya.
Tidak lama setelah final yang menyakitkan tersebut, Carrick ikut berlaga dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Meski telah satu tahun, perasaan tersebut entah mengapa masih menghinggapi dirinya yang pada akhirnya membuat pemain berusia 37 tahun tersebut tidak dapat fokus membela negaranya.
Ia bahkan sempat berpikir untuk pulang terlebih dahulu. Ia menghubungi sang istri, Lisa, dan mengatakan bahwa ia ingin segera kembali ke rumah meski bermain di Piala Dunia sudah menjadi cita-citanya sejak lama.
Carrick yang telah membela Manchester United selama 12 tahun tersebut kini mengabdi di mantan klubnya tersebut bersama Jose Mourinho sebagai asisten pelatih.
Ikuti Terus Perkembangan Sepak Bola Internasiona, Khususnya Liga Inggris Hanya di INDOSPORT.COM