Bola Internasional

Ditinggal Sven-Goran Eriksson ke Filipina, Shanghai SIPG Juara Liga China

Kamis, 8 November 2018 16:11 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Lanjar Wiratri
© INDOSPORT
Sven-Goran Eriksson, pelatih Timnas Filipina. Copyright: © INDOSPORT
Sven-Goran Eriksson, pelatih Timnas Filipina.

INDOSPORT.COM – Usai ditinggal Sven-Goran Eriksson melatih Timnas Filipina, klub sepak bola Liga Super China, Shanghai SIPG, sukses meraih juara Liga Super China untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Di laga pamungkas, Shanghai SIPG sukses menang dengan skor tipis 2-1 atas Beijing Renhe, Rabu (07/11/18), di Shanghai Stadium.

Wu Lei menjadi pahlawan kemenangan anak asuh Victor Pereira dan memastikan gelar top skor Liga Super China musim ini dengan raihan 27 gol, unggul 6 gol dari catatan eks striker klub Premier League Inggris, Watford, Idion Ighalo.

"Ini tidak mudah. Saya punya tim yang baik dan memberikan banyak peluang kepada saya untuk mencetak gol," ungkap Wu Lei dikutip dari situs berita China, China Daily.

Shanghai SIPG memutus rekor rentetan juara Guangzhou Evergrande yang telah menguasai Liga Super China 4 hingga 5 musim. Trofi ini merupakan gelar pertama Shanghai SIPG sejak pertama kali didirikan pada tahun 2004.

Xu Genbao, mantan pemain Timnas China, merupakan sosok di balik berdirinya Shanghai SIPG. Ia membangun klub tersebut dari akademi sepak bola miliknya yang bernama Shanghai Dongya dan mulai mengganti nama ke Shanghai SIPG pada tahun 2012.

Tiga tahun lalu sejak kedatangan pemain top dunia, seperti Hulk, Oscar, dan Elkeson, Shanghai SIPG menjelma kompetitor serius di Liga Super China. Mereka bahkan sempat dibesut oleh Sven-Goran Eriksson pada musim 2014 hingga 2016.

Dari segi prestasi, Shanghai SIPG sempat meraih posisi runner up Liga Super China pada musim 2015 dan 2017. Mereka sukses mencapai fase semifinal Liga Champions Asia tahun 2017 lalu.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Vietnam Dilatih oleh mantan asisten Guus Hiddink di Piala Dunia 2002, Vietnam dipastikan akan tampil lebih menakutkan. Ditambah lagi Park Hang-seo yang membawa Vietnam U-23 ke final Piala Asia U-23 juga akan memasukan para penggawa U-23 terbaiknya ke Piala AFF 2018 nanti. Malaysia Malaysia menjadi tim 'underdog' di Grup A, namun mereka memiliki Safawi Rasyid yang menjadi biang kerok kekalahan Korea Selatan di Asian games 2018 lalu. Myanmar Meski tak pernah juara, perlahan tapi pasti Myanmar mampu menjadi tim kejutan dari Asia Tenggara. Salah satunya adalah mampu bermain di Piala Dunia U-20. Laos Laos biasanya menjadi tim yang dijadikan bulan-bulanan para tim lawan. Namun, hal tersebut bisa saja dikonversi oleh mereka menjadi suntikan semangat untuk memberi kejutan dia Piala AFF 2018 ini. Kamboja Sama halnya seperti Laos, Kamboja termasuk tim yang cukup lemah. Namun begitu di Piala AFF edisi kali ini mereka memiliki pemain kunci, Chan Vathanaka yang menjadi top skor dengan 14 gol. Ditambah, Kamboja baru saja menunjuk Keisuke Honda sebagai pelatihnya, bukan tidak mungkin Kamboja bisa lolos dari fase grup. #sepakbola #pialaaff2018 #affsuzukicup2018 #timnas #indosport

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

Ikuti Terus Kabar Sepak Bola Internasional dan Berita Sepak Bola di INDOSPORT.COM

213