INDOSPORT.COM - Membela tim nasional sepak bola sudah pasti menjadi keinginan setiap pemain sepak bola di Tanah Air. Hendro Siswanto ingat betul, atas pengalamannya yang cukup menyesakkan setiap kali Piala AFF bergulir.
Penyesalan dirasakannya setelah memutuskan mundur saat dipanggil tim nasional senior Indonesia di penghujung tahun 2014 silam.
Namanya masuk ke dalam proyeksi timnas di bawah kepelatihan Alfred Riedl jelang keberangkatan ke Piala AFF yang digelar di Vietnam, 2014 lalu.
"Menyesal juga. Tapi bagaimana lagi, saat itu saya dibekap cedera sehingga mundur dari panggilan tim nasional," kata Hendsis, sapaan karib gelandang berusia 28 tahun tersebut kepada INDOSPORT.
Waktu itu, performa pemain jebolan tim PON Jawa Timur tersebut sedang dalam level terbaik. Sepanjang musim 2014, Hendsis menjadi salah satu andalan utama Arema FC di lini tengah.
Hendsis menjalani musim kompetisi terbaik dengan membawa Arema FC yang masih dilatih oleh Almarhum Suharno hingga ke babak semifinal Indonesia Super League.
Kiprahnya sebagai gelandang muda masa depan juga ditunjukkan bersama Arema hingga ke babak 16 besar AFC Cup.
Namun setelah itu, kesempatannya untuk kembali menembus timnas senior selalu sulit. Padahal, track record-nya di level internasional lumayan bagus, salah satunya dengan membawa Timnas U-23 meraih posisi runner-up saat dibesut Rahmad Darmawan di Sea Games Jakarta tahun 2011 silam.
"Sempat diberi waktu (oleh Alfred Riedl) untuk pemulihan cedera. Sampai pada dua bulan berikutnya, saya dapat panggilan lagi," tandas pemain kelahiran Tuban, Jawa Timur tersebut.
"Tapi saat itu, cedera saya belum pulih total. Jadi, ya harus melewatkan (Piala AFF). Iklhas saja, takdirnya begitu," pungkasnya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Piala AFF 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT