In-depth

Sartono Anwar, Sosok Penolak Suap tapi Malah Kena Denda

Jumat, 23 November 2018 17:00 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Latihan Timnas Indonesia jelang jawan Filipina. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Latihan Timnas Indonesia jelang jawan Filipina.
Berefek ke Prestasi Timnas

Skandal match fixing disebut Sartono jadi penyakit kronis yang sejak zaman bahela belum bisa sembuh dari sepak bola Indonesia. Untuk itu, dirinya tak kaget isu serupa kembali muncul di kompetisi musim ini. 

Berkaca pada kasus Persib Bandung melawan PSMS Medan, dirinya menyebut mungkin pemain tim Maung Bandung tak ada yang terlibat. Namun, suasana pertandingan seharusnya bisa menggambarkan apakah laga berjalan normal atau tidak.

"Kalau suasana pertandingan sudah tidak benar, seharusnya bisa diusut tuntas apakah ada dugaan pengaturan skor maupun suap atau tidak," tegas Sartono.

Menurutnya, kasus semacam itu berdampak pada prestasi Timnas Indonesia saat oini. Apalagi, Timnas Garuda juga tersingkir dari persaingan Piala AFF 2018.

"Dulu kita benar-benar disegani di Asia. Timnas Korea Selatan saja kalah apalagi negara-negara di Asia Tenggara. Namun semenjak adanya praktek suap termasuk Skandal Senayan, semua seakan hilang," kata pelatih yang sukses membawa PSIS Semarang juara Liga Perserikatan tahun 1987 itu.

"Mungkin inilah hukuman yang diberikan Gusti Allah. Karena praktek semacam itu masih terjadi, makanya Timnas Indonesia sulit berprestasi," ucapnya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT

91