INDOSPORT.COM - Keinginan mencuri angka di Stadion Marora, tidak berhasil diwujudkan oleh Madura United dalam ajang Liga 1 (kasta tertinggi bola Indonesia) musim 2018.
Menyambangi markas angker Perseru Serui itu, tim berjulukan Laskar Sapeh Kerrab pulang dengan tangan hampa setelah menelan kekalahan 0-2, Sabtu (01/12/18) sore lalu.
Hasil tanpa poin itu pun menegaskan sulitnya Madura United meraup angka di laga away. Dari 17 kali bertandang ke markas lawan, Fabiano Beltrame dkk hanya meraup 3 kali kemenangan, 5 imbang dan 9 kekalahan.
"Sayang sekali, kami tidak bisa ambil poin di Serui. Sehingga, satu pertandingan lagi (melawan Persela Lamongan) harus kami maksimalkan," tutur pelatih sepak bola Madura United, Gomes de Oliviera.
Uniknya, Madura United seperti terkena karma dari kebijakannya membuang Alberto Antonio De Paula. Pemain sepak bola asal Brasil itu dicoret Madura United di paruh kompetisi, dan justru menjadi bintang kemenangan Perseru Serui dengan sepasang golnya.
Dua gol diciptakan Beto ke gawang mantan klubnya itu masing-masing di menit 30 dan 79 dari titik penalti. Kemenangan itu sekaligus menjadi revans setimpal atas kekalahan Perseru Serui dengan skor serupa di Madura pada 17 Juli silam.
"Dua gol Perseru dari bola mati, yang seharusnya tidak perlu terjadi. Tapi ini sudah hasil yang maksimal," imbuhnya tanpa menyebut nama Beto.
Lebih lanjut, Gomes juga membantah jika kekalahan itu disebabkan oleh kesalahan dalam memilih pemain.
"Semua pemain yang bermain sudah berlatih dengan keras. Jadi pantas mereka bermain," tutupnya.
Sekadar informasi, Madura United saat ini berada di peringkat 10 klasemen sementara Liga 1 2018 dengan torehan 45 poin.
Terus Ikuti Update Liga 1 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM