INDOSPORT.COM – Pelatih River Plate, Marcelo Gallardo, menuduh Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) telah ‘merampok para fans' dengan keputusan mereka untuk memindahkan final Copa Libertadores ke Madrid.
River bermain imbang 2-2 dengan saingan berat, Boca Juniors pada leg pertama pada 11 November. Namun leg kedua telah dipindahkan ke Spanyol setelah pemain Boca cedera ketika fans menyerang mereka beberapa saat sebelum pertandingan kickoff di stadion River's Monumental pada 24 November.
"Kami telah kehilangan keuntungan tuan rumah. Persiapan kami telah berubah. Kami akan bermain sejauh 10 ribu kilometer. CONMEBOL telah merampok para penggemar,” kata Gallardo, dilansir dari Daily Mail.
CONMEBOL mengatakan, setiap tim akan mendapatkan 25 ribu tiket untuk pertandingan di markas Real Madrid, stadion Santiago Bernabeu, tetapi hanya 5 ribu di antaranya yang dapat dijual kepada penggemar di Argentina.
Keputusan ini dirancang untuk mencegah Barras Bravas yang terkenal, kelompok penggemar yang sering melakukan kekerasan, untuk menonton pertandingan di Spanyol.
Gallardo menyatakan dirinya 'marah' pada situasi ini dan mengatakan 10 hari terakhir adalah salah satu periode tersulit dalam karier panjangnya.
"Setelah semua yang terjadi, apa yang telah kami lalui dan hadapi, itu tidak mudah. Mereka telah merusak semangat kami tetapi itu membuat kami lebih kuat. Ini mungkin salah satu momen tersulit,”
Gallardo, yang mengabaikan larangan ruang ganti di semifinal kala melawan Gremio, menuduh Boca mengambil keuntungan dari situasi ini untuk mencoba dan mengamankan gelar Libertadores ketujuh mereka.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM