Liga Indonesia

Curhat Pengurus PSMS Medan yang Kerap Mendapat Cacian Usai Terdegradasi ke Liga 2

Senin, 17 Desember 2018 15:48 WIB
Editor: Isman Fadil
© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Ketua Bidang Kompetisi dan Pembinaan PSMS Medan, Julius Raja. Copyright: © Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Ketua Bidang Kompetisi dan Pembinaan PSMS Medan, Julius Raja.

INDOSPORT.COM - PSMS Medan kini kembali harus mengulang perjuangan di level kedua atau Liga 2 kompetisi sepak bola Indonesia 2019 mendatang usai terdegradasi dari Liga 1. 

Tentu saja kegagalan ini pun mendapat reaksi keras dari para suporter. Mereka memandang kegagalan PSMS sepenuhnya tanggung jawab pengurus dan menuntut perombakan besar di musim berikutnya.

Tak cuma media sosial, kritikan pedas hingga makian keras yang disampaikan suporter ke pihak manajemen di setiap laga, yang menggema di stadion masih terus mengiang di telinga pengurus.

Menyikapi hal itu sekretaris umum PSMS, Julius Raja sebagai salah satu sosok yang paling disorot para suporter ini pun coba menjawabnya. Pria yang akrab disapa King ini pun mengaku heran. 

King yang lebih ditugaskan ke persoalan mengurusi surat menyurat, dokumentasi dan perizinan dianggap sebagai biang di balik kegagalan PSMS. Tak terima, King pun menantang suara sumbang itu untuk berdialog langsung dan bisa menunjukan kesalahan fatal yang telah dibuatnya. 

"Mereka tidak senang kepada saya bahkan sampai memaki dan menghina saya sejak awal sampai selesainya kompetisi Liga 1. Sebelumnya kita sudah berdialog dengan beberapa kelompok suporter dan menanyakan langsung ke mereka untuk menunjukkan kelemahan dan kegagalan saya selama di PSMS, dan mereka tidak bisa menunjukkannya," ujar King kepada INDOSPORT.com, Senin (17/12/18) siang. 

Pria yang sudah puluhan tahun mengurusi manajemen PSMS ini pun tetap menghargai aspirasi dan kritikan masyarakat Sumut khususnya suporter yang kecewa dengan hasil buruk mereka musim ini. 

Namun dirinya meminta kritikan itu tetap mendasar. Karena dari pengakuan King, selama mengurusi PSMS dirinya tak menerima gaji sedikitpun. Bahkan, tak jarang dirinya harus mengocek kantung sendiri untuk memenuhi beberapa keperluan yang harganya terjangkau.

"Apa yang saya kejar di PSMS ini. Jujur tak ada gaji di sini, tapi karena kecintaan dan tanggungjawab yang diberikan pimpinan dalam hal ini pembina dan penasehat, Pak Kodrat dan Pak Edy makanya saya bertahan," sebutnya.

King juga kembali mempertanyakan makna kecintaan yang kerap disampaikan para suporter. Dia pun mengajak para suporter untuk berkontribusi untuk memajukan tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.  

"Mereka bilang mereka cinta PSMS, tapi kenapa mereka justru sering melakukan tindakan yang merugikan bagi PSMS. Setidaknya, saat ini PSMS harus menanggung denda Rp1 miliar akibat ulah suporter selama satu musim ini. Ini yang namanya cinta? Kalau memang mau membangun PSMS ayo mari sama-sama kita kerjakan,"

"Saya sudah pernah meminta agar perwakilan suporter masuk dalam bagian manajemen agar mereka percaya dan lebih transparan, tapi merekanya menolak. Terus di mana lagi salahnya?" ungkap King dengan nada heran.

Saat ini King mengaku manajemen PSMS masih menyusun laporan pertanggungjawaban (LPJ) untuk selanjutnya diaudit dan dipaparkan ke masyarakat secara terbuka sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus. 

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 1 Hanya di INDOSPORT.COM

86