Liga Indonesia

Lasmi Indriyani, Eks Manajer Persibara: Tak Kapok Meski Ditipu Mafia

Minggu, 23 Desember 2018 16:01 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Lanjar Wiratri
© Lasmi Indaryani
Lasmi Indaryani bersama empat pemain Persibara Banjarnegara Copyright: © Lasmi Indaryani
Lasmi Indaryani bersama empat pemain Persibara Banjarnegara
Cerita Awal Lasmi Ditipu Mafia Sepak Bola

INDOSPORT: Bagaimana cerita awalnya Anda bisa terjebak kasus penipuan ini?

Lasmi Indriyani: Kami mendapat tawaran dari Mr P, oknum pengurus Asprov PSSI Jawa Tengah untuk jadi tuan rumah babak 32 besar Liga 3. Katanya, kalau tidak jadi tuan rumah akan berat bisa lolos ke babak selanjutnya.

Lalu dia mengirim perempuan yang disebut sebaai anaknya. Katanya untuk jadi tuan rumah dan lolos ke fase selanjutnya kami harus membayar uang Rp 500-600 juta.
Katanya, uang itu untuk banyak kebutuhan mulai tender tuan rumah, pelaksanaan pertandingan dan berbagai hal lain. 

INDOSPORT: Lalu Anda langsung setuju dan memberikan sejumlah uang?

Lasmi Indriyani: Tidak. Kami sempat menolak karena angkanya cukup besar. Apalagi kamiNamun kami diberi penjelasan jika tidak jadi tuan rumah peluang untuk ke Liga 2 cukup berat.

Setelah ini kami mengirimkan uang dengan total Rp 225 Juta. Kami kirim dua tahap mulai Rp 175 Juta dan Rp 50 Juta. Kami kirimkan ke rekening atas nama Mr P tersebut. Juga ada perjanjian jika kami tidak jadi tuan rumah maka uang tersebut akan kembali penuh.

Namun ternyata kami tidak jadi tuan rumah dan tersingkir di babak itu (Persibara kalah dari Persedikab Kediri-red). Setelah kami minta uangnya lagi ternyata sudah habis.
Bahkan dari rincian yang diberikan, uangnya juga digunakan untuk kegiatan lain seperti sepak bola Porprov Banjarnegara. Namun tim sepak bola Banjarnegara juga kalah.

INDOSPORT: Kabarnya Anda juga diminta menjadi Manajer Timnas Putri Indonesia sebagai syarat?

Saya diberi tahu salah satu Anggota Exco PSSI, Ibu Papat Yunisal kalau Persibara ingin lolos ke Liga 2 harus ada kontribusinya terlebih dulu. Lalu saya ditawari menjadi manajer.

Semua kegiatan baik training camp maupun kejuaraan saya mengeluarkan uang sendiri. Setelah berjalannya waktu kami sudah tidak sanggup.

Lalu PSSI menawarkan pembiayaan dibagi dua. Namun sampai sekarang juga tidak ada kejelasan karena saya yang akhirnya membiayai semua. Namun semua sudah kami lalukan sesuai dengan apa yang diminta. Persibara tetap gagal promosi.

INDOSPORT: Akibat kasus ini, Persibara juga tidak siap menjalani lanjutan Piala Indonesia?

Lasmi Indriyani: Situasinya yang tidak memungkinkan. Kami harus mengumpulkan pemain lagi dan watuknya jelas tidak ada untuk proses itu.

Apalagi kami juga harus perlu banyak uang lagi untuk itu. Mustahil mengumpulkan skuat dengan waktu tinggal beberapa hari.

117