INDOSPORT.COM - Setelah berminggu-minggu ditahan di Penjara Klong Prem Remand di Bangkok, pemain sepak bola asal Bahrain, Hakeem al-Araibi, masih ditahan di Pengadilan Thailand. Al-Araibi yang dituduh menjadi teroris meminta bantuan Australia untuk membantunya agar tidak diekstradisi ke negara asalnya dan dihukum.
"Tolong, tolong bantu saya, Australia, tolong jangan kirim saya ke Bahrain," ujar Hakeem Al Araibi saat menuju ruang pengadilan di Thailand seperti dilansir dari Ftbl.
Al-Araibi membantah semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Ia pun mengaku bahwa ia takut disiksa jika ia dikirim kembali ke Bahrain.
Sebelumnya Al-Araibi dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah dalam pengadilan in absentia atas tuduhan berpartisipasi dalam kasus terorisme pada tahun 2012. Al-araibi dituduh dalam aktivitas terorisme yakni serangan pembakaran, kepemilikan bom , dan menyebabkan kerusakan pada properti publik dan pribadi.
Al-Araibi sebelumnya tinggal di Bahrain namun namanya ikut terseret saat negara-ngara di Arab Saudi mulai melakukan revolusi dan penggulingan pada pemimpin mereka, atau yang dikenal dengan Arab Spring pada 2011 silam. Al Araibi sempat ditangkap karena dituduh terlibat usaha pemberontakan dengan sang kakak, namun akhirnya bebas dan memilih mengungsi ke Australia.
Hakeem al-Araibi membantah tuduhan sebagai teroris, Ia mengaku dirinya disiksa di Bahrain sehingga mendorongnya untuk melarikan diri ke Australia pada tahun 2014 dan kini sedang berlibur di Thailand bersama istrinya.
Di Australia ia menerima perlindungan sebagai pengungsi, dan baru memulai kehidupannya yang baru dengan bermain untuk Pascoe Vale FC.
Masalah ini menyulut beragam reaksi dari para penggemar dan pendukung Hakeem Al-Araibi. Mereka meminta pemerintah Australia berusaha bernegoisasi dengan pemerintah Thailand agar Al-Araibi dapat dipulangkan ke Australia dan tak diesktradisi ke Bahrain.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Internasional Lainnya di INDOSPORT
Penulis: Chairun Nissa.