Liga Indonesia

Tumpas Match Fixing, PT LIB Kembali Gandeng Perusahaan Statistik Eropa

Minggu, 17 Februari 2019 15:55 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ki-ka: Tigor Salomboboy, Berlington Siahaan (Dirut PT LIB), Risha Adi Wijaya. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ki-ka: Tigor Salomboboy, Berlington Siahaan (Dirut PT LIB), Risha Adi Wijaya.

INDOSPORT.COM - Operator kompetisi sepak bola nasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) kembali menggandeng Sportradar untuk memberantas pengaturan skor pertandingan (match fixing).

Isu match fixing terus menyeruak ke permukaan dan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik sepak bola Tanah Air. Kasus ini terjadi pada ajang Liga 2 musim lalu, tepatnya menjelang akhir 2018.

Chief Executive Officer (CEO) PT LIB, Risha Adi Widjaya, menjelaskan bahwa kerja sama dengan Sportradar merupakan kali kedua setelah sebelumnya pernah terjalin pada 2018.

"Sportradar bukan hanya menyangkut data, karena mereka juga mengetahui karakter atau gerak-gerik suatu pertandingan," ujar Risha di Jakarta, Sabtu (16/2/19).

Sportradar merupakan perusahaan penyedia data yang berbasis di Kota St. Gallen, Swiss. Mereka memiliki metode yang disebut Fraud Detection System (FDS) untuk mencegah manipulasi dalam sebuah pertandingan.

© Istimewa
Sportradar Copyright: IstimewaLogo Sportradar.

Metode tersebut telah digunakan UEFA, termasuk Federasi Sepak bola Jerman (DFB). Federasi Sepak bola Asia (AFC) bahkan telah menjalin kerja sama dengan Sportradar sejak 2013 lalu.