Bola Internasional

Termasuk di Indonesia, Ini 4 Pasangan Bapak-Anak yang Memperkuat Timnas

Jumat, 22 Maret 2019 20:43 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Jawa Pos
Anak dan ayah sesama pemain belakang Timnas. Copyright: © Jawa Pos
Anak dan ayah sesama pemain belakang Timnas.
Indonesia - Denmark

Bejo Sugiantoro - Rachmat Irianto

Mempekuat Timnas Indonesia sejak jenjang U-19, Rachmat Irianto seakan meneruskan legitimasi sang bapak Bejo Sugiantoro di Timnas Indonesia.

Bahkan selepas membela Timnas U-19, Rachmat Irianto berturut-turut juga naik ke jenjang Timnas U-22, U-23, bahkan sempat merasakan bergabung dalam latihan di Timnas senior era Luis Milla.

Sementara itu, sang bapak, Bejo Sugiantoro, merupakan salah satu pemain legendaris yang pernah ada di Timnas Indonesia. Bejo memperkuat Timnas pada awal 1990an di mana saat itu, dirinya merupakan bagian PSSI Primavera yang dikirim ke Italia.

Bersama Timnas Indonesia, Bejo sukses mencatatkan 45 caps hingga tahun 2004. Dirinya juga behasil mengemas dua gol dalam jumlah penampilannya itu sebagai pemain belakang.

Peter - Kasper Schmeichel

© Internet
PETER AND KASPER SCHMEICHEL Copyright: InternetPETER AND KASPER SCHMEICHEL

Bapak dan anak asal Denmark ini memang merupakan contoh luar biasa dalam dunia sepak bola. Bukan hanya mewarisi bakat sang bapak di lapangan hijau, posisi dan prestasi yang didapat Kasper juga bisa menyerupai dan menyaingi sang bapak secara persis.

Sama-sama bermain sebagai penjaga gawang, Karier Kesper mencapai puncaknya ketika mampu membawa Leicester City secara mengejutkan menjuarai Liga Primer Inggris 2015/16. Prestasi itu pernah direngkuh sang bapak terlebih dahulu bersama Manchester United.

Sukses di klub, begitupun di Tim Nasional. Saat ini, Kasper menjadi pilihan utama Timnas Denmark selepas pensiunnya Thomas Sorensen.

Sementara untuk Peter, jauh lebih cemerlang. Selain menjadi pilihan utama di Timnas, Peter bahkan juga dipercaya mengemban amanat menjadi kapten tim. Peter juga berhasil memberikan prestasi bagi Tim Dinamit ketika mampu menjadi juara Piala Eropa 1992

84