INDOSPORT.COM - Baru-baru ini federasi sepak bola Malaysia, FAM telah menyetujui penerapan program naturalisasi untuk kepentingan tim nasional Malaysia.
Dalam mekanismenya, ada tiga kategori yang akan menjadi fokus FAM untuk program naturalisasi ini yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Untuk jangka pendek, mereka akan melibatkan para pemain yang memiliki keturunan darah Malaysia yang berasal dari anggota keluarga mereka entah orang tua, kakek atau nenek yang lahir di Negeri Jiran.
"Jangka menengah, itu akan melibatkan pemain asing berusia 18 tahun ke atas yang telah bermain di Liga Malaysia selama satu atau dua tahun dan telah menetap di Malaysia selama minimal lima tahun," demikian bunyi rilis FAM.
"Sementara untuk jangka panjang akan melibatkan pemain asing di bawah 18 tahun, dan akan memperhitungkan jumlah pemain, usia, negara asal mereka serta hal-hal terkait lainnya yang akan diusulkan oleh komite teknis yang akan dibentuk."
Setelah disetujui oleh presiden federasi Datuk Hamidin Amin dan anggota exco, FAM langsung bergerak cepat untuk melakukan naturalisasi. Dua pemain pun jadi incaran mereka yakni Liridon Krasniqi dan Lee Tuck.
Liridon Krasniqi adalah pemain asal Kosovo yang telah bermain di liga utama Malaysia selama empat tahun. Ia diboyong oleh Kedah FA pada tahun 2015, dan kini bermain untuk Melaka United.
Gelandang serang berusia 27 tahun itu telah tampil sebanyak 105 pertandingan untuk Kedah FA, dan mencetak 38 gol di semua kompetisi. Sedangkan untuk Melaka United, ia baru memainkan satu pertandingan karena baru diboyong.
Sementara Lee Tuck merupakan gelandang kelahiran Inggris, yang telah bermain di liga utama Malaysia lebih dari dua tahun. Ia diboyong oleh Negeri Sembilan FA pada tahun 2017 lalu, dan kini hijrah ke Terengganu FC.